Iklan
Iklan

Diduga Ngarang Cerita Hubungan Intim Ibu dan Anak, Wali Kota Bukittinggi Dipolisikan

- Advertisement -
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar kini harus berususan dengan pihak kepolisian karena diduga mengarang cerita soal hubungan intim ibu dan anak (inses) yang baru-baru ini cukup viral di media sosial.

Sebelumnya dikabarkan telah terjadi hubungan intim ibu dan anak, kabar ini cukup menggemparkan warga Kota Bukittinggi bahkan Sumatera Barat. Yang lebih menghebohkan lagi cerita itu berasal dari Erman Safar selaku orang nomor satu di Kota Bukittinggi tersebut.

Kini, Erman Safar dilaporkan karena menyampaikan informasi adanya hubungan intim antara ibu dan anak di Bukittinggi. Dia dilaporkan telah menyebarkan berita bohong dan melakukan pencemaran nama baik.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan sudah ada 8 saksi diperiksa untuk mengetahui kebenaran adanya hubungan inses di Bukittinggi.

Para saksi yang diperiksa merupakan keluarga yang dituding melakukan hubungan inses, warga dan ninik mamak (lembaga adat).

“Benar sudah ada 8 saksi yang kita periksa terkait kasus Wali Kota Bukittinggi,” ungkapnya.

Hubungan Intim Ibu dan Anak
Wali Kota Bukittinggi

Polisi selanjutnya akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap dinas atau organisasi yang menggelar acara sosialisasi saat Erman menyampaikan adanya hubungan inses.

“Senin kita jadwalkan pemanggilan dinas terkait. Sekarang kan masih libur,” ujarnya.

Ia menambahkan ada dua laporan yang masuk dengan terlapor Erman Safar.

Erman Safar sebelumnya mengaku bahwa informasi adanya hubungan intim ibu dan anak diketahui dari lembaga resmi naungan Kementerian Sosial.

“Awalnya, saya mendapat informasi dari lembaga resmi yang telah memperoleh izin. Ada warga Bukittinggi yang sedang direhabilitasi di tempatnya,” ujarnya.

Setelah mendapat informasi tersebut, Erman Safar mengunjungi lokasi karantina anak yang diduga melakukan hubungan inses.

“Dalam kunjungan itu, disampaikan oleh pengelola, diduga ada perbuatan salah satu anak di dalamnya itu melakukan hubungan (inses) dengan ibunya,” ungkapnya.

Kemudian, informasi tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi di rumah dinas Wali Kota pada Rabu (21/6/2023).

“Saya sampaikan keadaan dengan bentuk informasi yang sudah kami olah lebih general, tidak menyebut nama,” ujarnya.

Ia mengaku kaget ketika informasi adanya warga Bukittinggi melakukan hubungan inses ramai di media sosial.

“Lalu kemudian itu viral, itu di luar sepengetahuan kami dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal kita mendapati perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan,” ungkapnya.

Hingga kini, jajaran Polresta Bukittinggi masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi pemuda tersebut dikarantina.

AKP Fetrizal mengatakan kendala dalam proses penyelidikan yakni kondisi kejiwaan terduga pelaku yang belum stabil.

Teduga pelaku yang sudah dikarantina tidak bisa memberikan keterangan yang lengkap.

“Terduga pelaku telah kami interogasi, apakah benar memang ada inses dengan ibu kandungnya. Namun, keterangan yang diberikan berubah-ubah dan tak jelas,” jelasnya.

Pihak keluarga membantah adanya hubungan inses, namun polisi terus melakukan upaya penyelidikan.

“Orang tuanya juga telah kami interogasi, ibu membantah telah melakukan inses dengan anaknya.”

“Ibunya juga mengakui jika diduga pelaku dalam kondisi mental yang tak baik,” katanya.

Si ibu, EY, melaporkan Erman Safar karena disebut telah menyebarkan berita hoaks dan telah mencemarkan nama baik keluarganya.

“Kami buat laporan karena pencemaran nama baik, (saya) disebut inses dengan anak sendiri,” ungkap EY,.

Ia mengaku datang ke Mapolresta Bukittinggi untuk membantah semua tuduhan Erman Safar yang kini telah beredar luas di media sosial.

“Harusnya sebelum dibeberkan ke publik, ditanyakan dulu ke ibunya. Saya keberatan dengan yang disampaikan Wali Kota, ini pencemaran nama baik keluarga kami,” jelasnya.

EY meminta kepolisian untuk mengusut laporannya dan memperbaiki lagi nama baik keluarga yang telah tercoreng akibat tuduhan Erman Safar.

“Kami sekeluarga merasa sangat dirugikan, isu itu (inses) kan merusak nama pribadi, pencemaran nama baik, agama, keluarga kami, ekonomi kami,” ungkapnya.

EY datang ke Mapolresta Bukittinggi didampingi anak pertamanya yang berinisial VA.

VA juga menyebut isu adanya hubungan inses antara adik dengan ibunya tidak benar.

“Kami lapor ke Polresta, supaya kasus ini bisa diperjelas. Karena kami dari pihak keluarga sama sekali tak ada melakukan seperti isu yang kini tengah viral (inses),” ujar VA.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA