Iklan
Iklan

Faldo Maldini Disemprot Deddy Sitorus Soal Orde Baru: Lu Omong Kosong Aja!

- Advertisement -

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Bidang Komunikasi dan Media Faldo Maldini disemprot politisi PDIP Deddy Sitorus, karena gemas dengan celoteh politisi PSI ini.

Faldo Maldini yang lahir pada 9 Juli 1990 itu dinilai sok mengajari dan mempertanyakan komentar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penguasa saat ini bertindak seperti rezim Orde Baru (Orba).

Sebelumnya, Megawati menyampaikan kritik tajam pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Megawati mengaku jengkel dengan situasi saat ini, di mana penguasa bertindak layaknya rezim Orde Baru. “Kenapa, republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?” ujarnya.

Ribuan relawan Ganjar-Mahfud pun merespons pernyataan Megawati itu dengan sorakan, ‘Lawan’.

Namun, kata Faldo maldini, pernyataan Megawati perlu dielaborasi lebih jauh. Faldo mengatakan, pemerintah sekarang terbuka dengan kritik dan tidak melakukan penyelewengan kekuasaan.

“Kita itu bingung, otoritariannya di mana? Itu perlu dielaborasi. Sepakat lah kita tidak mau kembali ke zaman Orba,” kata Faldo, Selasa (28/11/2023).

“Kami memahami betul Bu Mega itu era Orde Baru merasakan betul tidak enaknya zaman itu, pasti nggak enak banget,” tambahnya.

“Hari ini kan pemerintah terbuka atas segala kritik, kalau memang ada ya sama-sama kita protes,” jelasnya.

Sementara politisi PDIP, Deddy Sitorus mengklaim pihaknya mengalami tekanan-tekanan jelang Pemilu 2024.

Ia menyebut calon presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo ‘dihalang-halangi’, kuliah umumnya dibatalkan, serta pihak yang mengundang eks gubernur Jawa Tengah itu diancam.

“Faldo waktu Soeharto jatuh baru 10 tahun (8 tahun), jadi dia nggak ngerti apa itu Orde Baru,” ujarnya.

“Apakah Orde Baru orang nggak bisa ngomong, ngeritik sama sekali? Bisa. Tapi kemudian lahir petisi 50, misalnya,” jelas Deddy.

“Apakah ada pemilu waktu Orde Baru? Ada. Hasilnya sudah diketahui sebelum pemilu,” imbuhnya.

“Secara demokrasi prosedural jalan, tapi demokrasi substansialnya nggak jelas,” lanjutnya.

Deddy pun menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan gugatan pengubahan syarat usia capres-cawapres, sehingga Gibran Rakabuming Raka bisa maju mendampingi Prabowo Subianto.

Dia menyampaikan, alasan-alasan tersebut mengindikasikan instrumen kekuasaan digunakan untuk memenangkan capres tertentu. Sehingga, Megawati tak nyaman dan menyebut pemerintah bertindak seperti Orde Baru.

Namun, Faldo Maldini mengaku tidak sepakat dengan cap Orde Baru yang diberikan Megawati. Dia merespons protes Deddy terhadap putusan MK dengan menyebut pihak-pihak yang terlibat sudah disidang dan disanksi.

“Kita cap Orba-nya itu lho yang agak bingung juga, tapi kan hari ini kita nggak mau nih mengintervensi ke arah MK, dan ini sudah diuji juga, Bung Deddy, jadi mau membuktikan gimana lagi?” ujar Faldo Maldini.

“Ada hukuman yang telah dijalankan, terus kita mau gimana lagi? Apa lagi?” lanjutnya.

Deddy menegaskan bahwa pihaknya tidak terima dengan putusan MK yang terbukti melanggar etika tetapi masih dijalankan. Menurut Deddy, PDIP tidak akan berkeberatan jika Prabowo berpasangan dengan calon lain yang tidak diloloskan dengan mengubah konstitusi.

“Ya kamu belum lahir sih waktu Orba, jadi kamu nggak akan ngerti,” kata Deddy kepada Faldo Maldini.

“Lu omong kosong aja. Jangan suka kayak bosmu lah, lain di depan lain di belakang,” tegas Deddy.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA