Indeks News – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya dua prajurit TNI dalam rangkaian persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kedua prajurit tersebut adalah Praka Marinir Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Pratu Johari Alfarizi, prajurit Kostrad TNI Angkatan Darat.
“Tentunya kita semua berbelasungkawa atas meninggalnya dua prajurit yang gugur dalam perayaan HUT TNI ke-80 kemarin,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Praka Zaenal Mutaqim gugur saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian kegiatan Presidential Inspection pada Kamis (2/10).
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menjelaskan, kecelakaan terjadi saat proses pembukaan parasut di udara. Meskipun parasut mengembang sempurna hingga mendarat di air, insiden tetap terjadi.
“Tim pengaman laut segera melakukan evakuasi menggunakan ambulans sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil, kemudian korban dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk perawatan intensif. Saat dievakuasi, korban masih dalam keadaan sadar,” tutur Tunggul, Minggu (5/10).
Sementara itu, Pratu Johari Alfarizi meninggal dunia akibat terjatuh dari atas tank TNI AD yang tengah dipindahkan untuk keperluan acara puncak HUT TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (5/10).
Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar mengungkapkan, saat kejadian Johari berada di atas tank yang diangkut oleh kendaraan transporter. Korban terjatuh dari ketinggian sekitar empat meter dan mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.
“Johari sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan,” ungkap Fadjar.
Terpisah, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan HUT ke-80 TNI tahun ini, sebagai langkah pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Kita akan evaluasi pelaksanaan HUT TNI, agar ke depan dapat berjalan lebih kondusif tanpa menimbulkan korban jiwa,” kata Tandyo saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).
Dua prajurit terbaik bangsa itu gugur saat menjalankan tugas dalam persiapan upacara kenegaraan. Pemerintah dan TNI memastikan penghormatan tertinggi diberikan atas dedikasi dan pengabdian mereka bagi negara.




