Iklan
Iklan

Kembali Aktif di Sosmed, Marshel Widianto Akui Sempat Down Hingga ke Psikolog

- Advertisement -
Instagram komika Marshel Widianto sempat sepi postingan beberapa waktu belakangan. Baru seminggu yang lalu akhirnya Marshel kembali aktif menyapa followers-nya. “Hi Instagram apa kabarnya? Sudah lama aku tidak posting. Bagaimana hidup kamu kawan? Masih keras sama diri sendiri,” tulis Marshel dalam unggahannya.

Rupanya bukan tanpa alasan Marshel Widianto sejenak meninggalkan media sosial. Saat ditemui di gedung Trans TV, Kamis (2/2), Marshel menceritakan kondisinya yang sempat mengalami masalah pada kesehatan mentalnya. Kesuksesan dan banyaknya job yang diterima Marshel nyatanya tak selalu memberikan dampak positif pada komika 26 tahun tersebut.

Marshel Widianto mengaku sempat datangi psikolog untuk konsultasi. “Mental sempat agak down kemarin. Akhirnya udah ke psikolog juga, udah ngobrol-ngobrol juga. Ada beberapa hal yang butuh diceritakan karena memang kemarin itu kerja, kerja, kerja, kurus kan jadi akhirnya,” terangnya.

Bersyukur setelah datangi psikolog, Marshel merasa kondisinya jadi lebih baik. Ia mulai bisa memberikan waktu kepada dirinya sendiri. Mencoba untuk tak terlalu keras lagi mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya di luar batas kemampuan.

“Gue bisa ngobrol sama diri gue, akhirnya. Belum pernah ada waktu yang banyak karena dulu kan sempat ngobrol sembunyi-sembunyi ya. Akhirnya gue memberikan waktu untuk diri gue sekarang,” tutur Marshel Widianto.

Menurut Marshel Widianto, bekerja di industri hiburan salah satunya yang penting dan seringkali diabaikan adalah tentang kesehatan mental. Termasuk dirinya sendiri. Sampai akhirnya kondisi mental yang tidak baik tapi terus diabaikan, cepat atau lambat akan meledak layaknya bom waktu.

“Mental, sebenarnya mental itu lebih kayak bom waktu. Akhirnya kemarin dapat bom waktunya. Menyerahkan dirilah aku kepada psikolog yang berwenang, bisa ngobrol di sana,” ujar Marshel lagi.

Masalah mental yang dihadapi Marshel sendiri diakui sudah mencapai batas puncak, sehingga ia harus mengadu ke psikolog. Beruntung semuanya masih belum terlambat.

“Awalnya ya merasa meledak sendiri sih, gue juga nggak bisa berkata gimana. Gue ngobrol sama senior di stand up comedy, akhirnya ya sudah ke psikolog,” pungkasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA