spot_img
spot_img

Khofifah Jamin Korban Mushala Ambruk Dapat Perawatan Gratis

Indeks News – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh biaya layanan kesehatan bagi para santri korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo akan sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah sepakat membagi tanggung jawab pembiayaan sesuai kewenangan masing-masing.

Khofifah Indar Parawansa mengatakan, seluruh biaya jika perawatan dilakukan di RSUD akan ditanggung Pemkab Sidoarjo. Sementara untuk layanan kesehatan lain termasuk rumah sakit swasta akan ditanggung Pemprov Jawa Timur,” ujar Gubernur Jawa Timur saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Selasa (29/9) dini hari, sebagaimana dikutip dari Antara.

Khofifah menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin para keluarga korban terbebani oleh urusan administrasi maupun finansial di tengah musibah yang tengah mereka hadapi.

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim telah dikerahkan untuk melakukan koordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan guna memastikan tidak ada kendala dalam proses pelayanan medis.

Adapun tiga rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai rujukan utama penanganan korban adalah RSUD Sidoarjo, RS Islam Siti Hajar, dan RS Delta Surya Sidoarjo. Para korban yang membutuhkan perawatan langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat sesuai kondisi medis masing-masing.

Di sisi lain, Khofifah juga menyampaikan bahwa proses evakuasi korban masih terus berlangsung. Ia menegaskan tidak ada penghentian operasi pencarian, meskipun di lapangan dua unit ekskavator yang disiagakan tampak belum melakukan pergerakan berarti.

“Ekskavator tetap siap siaga. Hanya saja belum bisa dikerahkan karena dikhawatirkan puing-puing akan ambruk kembali dan justru membahayakan korban yang kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan,” jelasnya.

Dalam operasi evakuasi tersebut, berbagai unsur gabungan turut dilibatkan, mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat sekitar.

Khofifah menyebut seluruh tim bekerja dengan penuh kehati-hatian, mengingat sebagian besar keluarga santri masih menunggu kabar pasti terkait kondisi anak-anak mereka.

“Saya sudah sampaikan ke keluarga korban bahwa proses evakuasi tidak akan berhenti. Kami akan lakukan yang terbaik,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran proses evakuasi, dengan harapan seluruh korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses