spot_img
spot_img

Mendikbud Terima Artefak Langka dari Nganjuk, Ada Berlian Meteorit & Fosil Purba

Jakarta,Indeks News —Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menerima sejumlah artefak bersejarah dan bahan penelitian dari Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk. Penyerahan dilakukan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Beragam benda bersejarah tersebut meliputi fosil dan artefak dari Desa Tritik, dua warangka (sarung keris), produk dupa dari pohon kemenyan putih, dua batu berlian meteorit jenis lonsdaleite, wayang timplong bergambar Dewi Sekartaji, serta dokumen pengembangan kawasan budaya Nganjuk.

“Wilayah Hutan Tritik menyimpan potensi arkeologis dan geologis luar biasa — mulai dari fosil hewan purba seperti Stegodon, peralatan batu prasejarah, hingga fosil pohon kemenyan putih yang menunjukkan adanya jejak peradaban kuno,” ujar Kepala Disporabudpar Nganjuk, Gunawan Widagdo, Jumat (10/10/2025).

Gunawan menjelaskan, masyarakat juga menemukan batu meteorit alami dengan kandungan logam unik yang kini tengah dikaji oleh Badan Geologi Nasional. Ia berharap dukungan pemerintah pusat untuk memperkuat penelitian, konservasi, dan pengembangan museum daerah di Nganjuk.

Nganjuk Siapkan Museum Prasejarah Desa Tritik

Dalam kesempatan itu, Gunawan memaparkan rencana pengembangan Museum Prasejarah Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, yang akan difokuskan sebagai pusat edukasi, riset, dan konservasi budaya lokal. Museum ini diharapkan menjadi ruang pembelajaran publik tentang jejak sejarah prasejarah di wilayah Nganjuk.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Nganjuk juga merencanakan relokasi Museum Anjuk Ladang ke kawasan LKS Candi Lor, seiring keterbatasan lahan di lokasi lama. Langkah ini dianggap strategis karena kawasan Candi Lor memiliki nilai sejarah yang erat dengan identitas Anjuk Ladang.

“Kami ingin menjadikan Nganjuk sebagai salah satu pusat kebudayaan dan arkeologi nasional,” kata Gunawan.

Saat ini, Kabupaten Nganjuk memiliki tiga museum aktif, yaitu Museum Anjuk Ladang, Museum Dr. Sutomo, dan Museum Jenderal Besar Sudirman, serta satu museum khusus prasejarah yang sedang dikembangkan.

Mendikbud Apresiasi Upaya Pelestarian Warisan Budaya

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan apresiasi atas inisiatif masyarakat dan pemerintah daerah Nganjuk dalam melestarikan sejarah dan kebudayaan Nusantara.

“Saya mengapresiasi semangat masyarakat Nganjuk yang berupaya menjaga warisan sejarahnya. Temuan-temuan ini sangat berharga, bukan hanya bagi daerah, tetapi juga bagi pemahaman kita tentang peradaban Indonesia,” ujar Fadli Zon.

Fadli juga menilai, artefak dan budaya lokal Nganjuk seperti wayang timplong serta produk turunan kemenyan putih memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif dan diplomasi budaya.

“Kementerian Kebudayaan akan mendukung pengembangan museum dan program edukasi berbasis budaya lokal, agar nilai sejarah tetap hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Sinergi Pemerintah dan Daerah untuk Pelestarian Budaya

Pertemuan yang turut dihadiri oleh Marcella Zalianty, Olivia Zalianty, serta jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan ini menghasilkan komitmen bersama untuk penguatan kolaborasi lintas lembaga. Pemerintah pusat akan menindaklanjuti hasil pertemuan melalui kajian teknis, registrasi artefak, dan peningkatan kapasitas pengelolaan museum daerah.

“Pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan setiap temuan bersejarah terjaga dengan baik dan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” pungkas Fadli.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses