Indeks News – Kasus tragis pembunuhan seorang ibu muda dan anak balitanya di Kabupaten Pandeglang, Banten, mulai terungkap. Polisi memastikan pelaku adalah suami korban sendiri, IL (24).
Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, mengungkapkan motif di balik aksi keji itu adalah persoalan ekonomi.
IL nekat menghabisi nyawa istrinya, IN (24), serta anak kandungnya, IK (1), lantaran terjerat utang yang menumpuk hingga mencapai Rp70 juta.
“Jadi bisa kita simpulkan motifnya karena masalah ekonomi. Suami ini memiliki utang atau kewajiban yang cukup lumayan besar, kurang lebih Rp70 juta,” ujar Alfian dalam keterangan pers, Rabu (24/9/2025).
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan indikasi bahwa IL sempat berencana mengakhiri hidupnya sendiri setelah membunuh istri dan anaknya.
Sang suami diketahui sempat mendatangi sebuah apotek untuk membeli obat morfin, jenis obat penghilang rasa sakit yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.
“Suami ini sempat mencoba membeli obat morfin di apotek. Namun, pihak apotek menolak melayaninya karena tidak disertai resep dokter,” kata Alfian.
Polisi menegaskan tidak ada indikasi lain yang melatarbelakangi pembunuhan ini. Isu-isu mengenai keterlibatan judi online ataupun perselingkuhan dipastikan tidak benar.
Berdasarkan keterangan kerabat maupun tetangga, kehidupan rumah tangga pasangan muda itu tergolong harmonis dan jarang terjadi konflik serius.
“Untuk fakta mengenai judi online sejauh ini tidak ditemukan. Begitu juga dengan dugaan perselingkuhan, tidak ada tanda-tanda atau keterangan yang mengarah ke sana. Justru hubungan keduanya selama ini dinilai cukup harmonis,” tegas Alfian.
Kasus ini sendiri resmi dihentikan oleh pihak kepolisian. Alasannya, pelaku IL ditemukan meninggal dunia setelah diduga melakukan aksi bunuh diri pasca membunuh istri dan anaknya.
“Penyelidikan resmi kami hentikan dengan alasan gugur demi hukum, karena terduga pelaku sudah meninggal dunia,” jelas Alfian.
Sebelumnya, warga Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, digegerkan oleh penemuan dua mayat di dalam rumah.
Kedua korban adalah IN dan anak perempuannya, IK, yang ditemukan tak bernyawa setelah dibunuh oleh IL.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar korban sekaligus menjadi pengingat tentang kerasnya tekanan ekonomi yang bisa berujung pada tragedi keluarga.




