Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Padang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Insiden Kebocoran Data bagi Agen Community Security Response Team (CSIRT) di Balai Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (14/5/2024).
Plh Wali Kota Padang, Andree Algamar, menegaskan pentingnya peran Tim Padang CSIRT beserta agennya di setiap perangkat daerah sebagai garis depan dalam menghadapi ancaman siber.
“Kita harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk penyalahgunaan data. Data adalah kekayaan baru bangsa kita. Dalam bidang pertahanan keamanan, kita harus tanggap dan siap menghadapi serangan siber,” ujar Andree Algamar.
Andree menjelaskan, bimtek ini bertujuan untuk membekali dan meningkatkan keterampilan agen CSIRT. Upaya ini penting untuk meningkatkan keamanan informasi, terutama dalam melindungi data pribadi dari akses yang tidak sah di layanan publik pemerintahan Kota Padang.
“Para agen Padang CSIRT di OPD diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan BSSN di Dinas Kominfo dalam identifikasi, penanganan, dan pemulihan insiden keamanan informasi di Pemko Padang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Padang, Boby Firman, menyatakan bahwa pembentukan agen CSIRT bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi insiden siber lebih dini. Data menunjukkan aktivitas anomali keamanan siber di Indonesia mencapai 403.990.813, dengan serangan trojan, RAT, dan phishing sebagai ancaman tertinggi.
“Kebocoran data akibat serangan siber menimbulkan kerugian sekitar 5 triliun dolar AS pada tahun 2024. Oleh karena itu, Diskominfo perlu memberikan pengetahuan dan pembekalan teknis kepada agen CSIRT,” jelas Boby.
Bimtek tersebut akan berlangsung pada 14-16 Mei 2024, dengan pemateri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tingkat kesiapan dan responsivitas Pemerintah Kota Padang terhadap ancaman siber dapat meningkat, sehingga data dan informasi penting dapat terlindungi dengan lebih baik.
