Tono Supartono penyanyi sekaligus pencipta lagu senior kembali hadir di blantika musik tanah air memberikan sebuah karya terbarunya.
Kehadiran kembali Tono Supartono setelah vakum lama di industri musik Indonesia di tandai dengan di rilisnya singel terbarunya berjudul ” Sang Bidadari”.
Tono Supartono tak sendiri merilis lagu berjudul Sang Bidadari, ia berkolaborasi dengan Composer terkenal sekaligus pendiri Magenta Orchestra, Andi Rianto.
Dalam jumpa pers virtual, Tono Supartono mengungkapkan, lagu ini menjadi judul dari mini album solo miliknya yang akan dirilis setelahnya dimana lagu tersebut memiliki pesan tersendiri.
“Dalam ‘Sang Bidadari’ ini, yang ingin saya sampaikan, ya sebuah drama saja. Menceritakan bahwa pasangan lain agama, tapi sama-sama senang, kemudian menyatu, menjadi satu iman,” kata Toni dalam Konferensi pers perilisan singel dan video musik Sangat Bidadari secara virtual, Kamis (20/5/21).
“Ide ini mendadak muncul saja, ya tiba-tiba terlintas saja. Saya memikirkan judul lagunya dulu, ‘Sang Bidadari’, baru ke isinya,” ujar Tono.
Dari segi aransemen, Andi Rianto mengaku tidak ingin menghilangkan legitimasi khas Tono sedari dulu, yakni rocker. Oleh karena itu, dalam segi musik, Andi membalut suara Tono dengan lantunan orkestra sehingga genre musiknya Pop-Rock.
“Pop rock sebenarnya genrenya, nafas lagunya tetap rock tapi saya pingin bukan rock biasa tapi harus ada balutan Orchestra. Jadi kalau di bilang slow rock bisa, pop rock juga bisa tapi saya rasa kita nyebutnya pop karena kita lebih popular dong,”jelas Andi.
Menurut Tono, lagu Sang Bidadari tercipta hanya dalam hitungan jam. Kemudian Tono pun berkomunikasi dengan Andi Rianto via telpon, untuk dibuatkan aransemen musik bernuansa orkestra. Tercetuslah dialog antara Andi dan Tono.
“Kita memiliki Magenta Orchestra, tapi kita tidak bisa menggunakan Magenta Orchestra kita sendiri (karena pandemi)”, akhirnya muncul ide untuk coba menghubungi Budapest Scoring Orchestra dan disetujui oleh mereka. Saya meminta waktu selama tiga hari untuk menulis partitur Sang Bidadari, akhirnya disetujui Tono.”kata Andi.
Kondisi pandemi membuat Tono Supartono dan Andi Rianto tidak dapat mengawasi proses rekaman secara langsung ke Budapest. Sebelum proses rekaman dimulai, Andi Rianto secara berkala mengirimkan partitur yang akan dijadikan acuan melalui e-mail.
Proses pengawasan rekaman tersebut juga harus dilakukan secara jarak jauh dengan metode remote recording. Andi Rianto beserta sound engineer mengawasi proses rekaman instrumen orkestra secara langsung melalui layanan live streaming agar dapat memberikan feedback secara langsung.
Hal ini lah yang menjadi salah satu tantangan di dalam proses pembuatan Sang Bidadari, namun segala proses yang rumit ini bagi Tono Supartono dan Andi Rianto sebanding dengan kepuasan akan hasil rekaman Sang Bidadari.
Singel Sang Bidadari dapat mulai dinikmati di berbagai layanan streaming musik digital pada pukul 00:00 hari Kamis, 20 Mei 2021. Perilisan single Sang Bidadari juga akan diikuti dengan perilisan video musiknya di tanggal yang sama. Video musik Sang Bidadari sendiri digarap oleh sutradara muda Wahyu Taufani Prialangga.
Dengan perilisan singel dan video musik dari “Sang Bidadari” ini, Tono berharap dapat menjadi inspirasi untuk anak muda. (EH).