Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan safari dialognya dengan sejumlah Pemda, ormas, dan tokoh agama. Mahfud kemudian melakukan dialog virtual dengan jajaran Forkoimda Jawa Timur.
Kepada Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan laporan singkatnya kemudian mengajak kerja sama dan dukungan para tokoh agama untuk menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19).
Di antara masalah yang mengemuka terkait virus varian delta tersebut, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dan banyaknya hoaks berkeliaran.
Sedangkan, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, para tokoh agama dan rakyat pada umumnya percaya Covid-19 itu memang nyata sebagai penyakit yang mengancam masyarakat, meskipun memang ada yang tak percaya.
“Di daerah Pak Menko di Madura, masih ada sedikit yang tidak percaya. Tapi umumnya sudah percaya, mau divaksin dan ikut prokes, mohon dibantu kelancaran vaksinasi untuk santri di ponpes-ponpes,” ujar Kiai Marzuki, Rabu (1/9/2021).
Pengasuh Ponpes Al Amien Kediri KH banyak menyebut banyak hoaks yang bertebaran di masa sekarang. Sebenarnya, sambung, Anwar, pembuat hoaks terkait Covid-19 itu hanya sedikit tapi terompetnya keras dan sering membuat gaduh.
“Mohon pemerintah bertindak tegas dalam menetralisir banyaknya hoax tersebut,” ujar Kiai Anwar.
Terkait maraknya hoaks, Mahfud MD menyadari hal itu merupakan masalah serius. Menurutnya, di satu sisi pemerintah mau menjamin kebebasan berbicara, tapi di sisi lain banyak hoaks yang mengadu domba dan memfitnah, sehingga dampaknya mengancam kesatuan.
Dalam diskusi dengan Dewan Pers bulan Juli lalu, sebut Mahfud, terungkap kurang dari 1.000 media mainstream yang terverifikasi dan bisa diidentifikasi karena jelas pengurus dan strukturnya. Namun, terdapat 800 ribu media yang bebas membuat berita apa saja tanpa ada penanggung jawab redaksi yang jelas.
“Sumber hoaks banyak dari media sosial dan media abal-abal, sedang yang dari media mainstream meski memuat kritik, umumnya masih bisa diterima. Kita sedang berusaha mengatasi masalah ini melalui telaah terhadap peraturan perundang-undangan, deteksi intelijen, dan keamanan,” ujar Mahfud MD.
Terkait penanganan Covid-19 terutama masalah vaksin, Eks Ketua MK itu menuturkan bahwa jumlahnya mamat tercukupi. Hanya tinggal mengerahkan vaksinator ke pondok pesantren yang hendak diituju. “Nanti BNPB supaya berkordinasi dengan gubernur,” ungkapnya.