Video Razman Nasution Ngamuk di Polda Sumut viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di ruang penyidik Ditrreskrimum Polda Sumut beberapa waktu lalu.
Terkait beredarnya video tersebut pengacara berkepala plontos ini merespon videonya yang beredar tersebut. Razman mengakui dirinya memang marah ke penyidik dan dua pengacara Syamsul Chaniago, pria yang melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan.
Bukannya merasa bersalah, pria bertubuh gempal ini malah menyombong diri. Ia justru bertanya balik apakah kelakuannya yang marah-marah saat dikonfrontasi penyidik salah atau tidak.
“Iya, kalau mengamuk kenapa, salah?. Benar, saya ngamuk, benar. Tanya saja ke penyidik,” kata Razman Nasution dengan nada suara meninggi, Kamis (17/11/2022).
Ditanya alasannya ngamuk-ngamuk, pria yang ngaku pernah menjadi jurnalis di Medan Pos ini mengaku tak sebanding dengan dua pengacara Syamsul Chaniago yang mendampingi pada Selasa 15 November kemarin.
Dia merasa lawannya ialah Hotman Paris Hutapea, bukan pengacara muda yang mendampingi Syamsul.
“Kecil kali dua pengacara itu sama aku. Bang Hotman Paris yang saya tunggu. Hotman Paris saya ajak duel gak berani juga, dimana hebatnya dia,” ujarnya.
Dalam kasus ini Razman Nasution dilaporkan ke Polda Sumut oleh warga Kota Medan bernama Syamsul Chaniago atas dugaan penipuan dan penggelapan.
Selasa 15 November kemarin merupakan jadwal keduanya dikonfrontasi oleh penyidik.
Razman diduga menipu Syamsul sebesar Rp 4 juta dengan janji akan membuat laporan polisi soal perkara yang dialami Syamsul.
Setelah menerima uang sebesar Rp 4 juta dari Syamsul Chaniago melalui transfer pada bulan Mei lalu rupanya laporan itu tak kunjung dibuat.
Di sinilah dugaan Razman menipu Syamsul dengan pura-pura membuat laporan dan membuat kuasa.
Ketika ditagih pun, Razman malah ngamuk-ngamuk.
Kasus ini bermula ketika Syamsul memenangkan tender pengadaan Air Conditioner (AC) di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Setelah barang dikirim dari perusahaan yang ditunjuk Syamsul, rupanya Bandara Kualanamu diduga tak membayar ke Syamsul dengan alasan tak sesuai spesifikasi.
Belakangan diketahui ternyata pendingin ruangan yang dikirim Syamsul dipakai oleh pihak Bandara.
Di sinilah Razman mengatakan ke Syamsul kalau yang dialami Syamsul ada unsur pidananya dan meminta uang sebesar Rp 7 juta agar segera membuat laporan ke polisi.
Namun saat itu Syamsul hanya memiliki uang Rp 4 juta dan itu juga diiyakan Razman. Setelah uang ditransfer rupanya Razman lepas tangan dan tak bertanggungjawab.