Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae yong mendapat kritikan dari pelatih Persija Jakarta Thomas Doll terkait program pemusatan latihan (TC) jangka panjang timnas Indonesia U-20.
Ia mengatakan agenda yang dibuat Shin Tae yong merugikan Persija Jakarta. Kata Doll, semestinya arsitek timnas Indonesia U-20 itu tidak perlu menggelar TC jangka panjang.
Doll menilai pemain bisa lebih berkembang bila tetap berada di klubnya masing-masing.
Kritikan yang dilontarkan Doll bukan tanpa alasan, sebab sembilan pemain Persija dipanggil untuk mengikuti TC timnas Indonesia U-20. Agenda tersebut dilangsungkan di Jakarta sejak kemarin dan berakhir pada 28 Februari mendatang.
TC tersebut dilaksanakan sebagai persiapan jelang timnas Indonesia U-20 mengikuti Piala Asia U-20 2023. Ajang tersebut bakal dihelat di Uzbekistan, 1 hingga 18 Maret mendatang.
“Di sini saya tidak bicara sebagai manajer Persija karena harusnya pemain U-20 itu tampil di Liga 1, mereka berlatih bersama Yusuf [Helal], Hanno [Behrens], [Ondrej] Kudela, [Michael] Krmencik. Saat bermain mereka berkompetisi melawan Ilija Spasojevic, Ciro Alves, jadi ada sebuah kompetisi. Itu adalah level yang sangat bagus karena mereka akan tampil di hadapan 40 ribu penonton,” ujar Doll.
“Ini kompetisi bukan latihan saja, karena TC itu cuma latihan, latihan, latihan, latihan tapi tak ada rasa kompetisinya. Februari mereka harus TC [Piala Asia U-20] terus saat Piala Dunia U-20 harus TC lagi, jadi pulang balik, tapi mereka tak merasakan sama sekali sebuah kompetisi,” imbuh Doll.
Keputusan Shin Tae yong melaksanakan TC jangka panjang membuat Doll tak habis pikir. Ia menyebut selama melatih di Eropa tidak pernah kejadian ini terjadi.
“Kalau di Eropa izin mau ada turnamen bisa tidak pemain U-20 diberi waktu tampil di liga utama di tim senior. Saya mau yang terbaik juga buat sepakbola Indonesia.” ujarnya.
“Kemudian [Muhammad[ Ferarri contohnya tahun lalu menit main sedikit, tampil tidak begitu bagus tapi setelah ini setelah di kompetisi dia dapat pendamping yang bagus, jadi bisa dilihat sekarang dia bagus itu intinya. Pemain U-20 itu butuh kompetisi. Saya merasa STY enggak paham soal ini,” ujarnya.
Selain itu, Doll mengaku Persija masih membutuhkan tenaga sembilan nama yang dipanggil untuk mengikuti TC timnas Indonesia U-20. Maka dari itu, ia belum tahu kapan melepas para pemain tersebut.
“Sampai sekarang kondisinya kami harus tanding sampai 34 pertandingan memperjuangkan kemenangan penting di Liga 1. Tapi kalau kondisi seperti ini akan susah, saya tanya ke teman-teman wartawan kenapa masalah TC ini enggak ada yang nanya? apakah bagus buat pemain U-20 atau enggak? Saya merasa ini enggak bagus.”
“Pasti kami akan kirim, tapi Karena TC ini di Jakarta saya mau minta kalau bisa dipinjam pemain kalau akan bermain di Jakarta. Saya menekankan ini enggak bagus buat perkembangan U-20 jadi saya akan bicara lagi dengan federasi agar dikasih keringanan.”
“Percaya sama saya di Eropa di Amerika Selatan enggak ada TC panjang-panjang karena semua tampil di liga utamanya di mana kalau ada Piala Dunia akan tampil di kompetisi. Karena sampai sekarang di klub Eropa dan Amerika klub yang gaji pemain itu. Mungkin di Korea Selatan agak berbeda.”