Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio tewas ditembak pada saat berkampanye di Ibu Kota, Quito, Ekuador.
Fernando Villavicencio merupakan satu dari delapan capres yang maju dalam pemilu 20 Agustus mendatang. Disebutkan Fernando dibunuh dengan ‘gaya pembunuh bayaran dan terkena tiga tembakan di bagian kepala’.
“Seorang tersangka, yang terluka dalam baku tembak dengan personel keamanan, ditangkap dan dipindahkan, dalam keadaan luka parah, ke unit (Kejaksaan Agung) di Quito. Ambulans dari departemen pemadam keamanan mengonfirmasi kematiannya, polisi sedang memproses pengambilan jenazahnya,” demikian pernyataan kantor Kejaksaan Agung setempat via media sosial X, yang sebelumnya disebut Twitter.
Namun belum disebutkan identitas dan motif peristiwa penembakan yang menewaskan Fernando itu. Namun Partai Movimiento Construye, yang menaungi Fernando, mengungkapkan bahwa orang-orang bersenjata menyerang kantor mereka di Quito.
Sebelumnya, Fernando mengeluhkan dirinya dan timnya menerima serentetan ancaman. Villavicencio merupakan mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak negara Petroecuador dan kemudian menjadi jurnalis yang mengecam dugaan kerugian kontrak minyak senilai jutaan dolar Amerika.
Capres Ekuador Tewas ditembak setelah berkampanye, kejadian tersebut terjadi usai Capres Ekuador meninggalkan Stadion tempat kampanye berlangsung di Kota Quito pada Rabu (9/8/2023) malam #baperanews Gadis Kretek Bupati Banyumas kasad dudung abdurachman Arab Maudy Ayunda… pic.twitter.com/PXg74lw77d
— Bapera News (@baperanewscom) August 10, 2023
Pada Selasa (8/8) waktu setempat, dia mengajukan laporan ke kantor Jaksa Agung soal bisnis minyak, namun tidak ada detail lebih lanjut dari laporannya yang diungkap ke publik.
Sosok Villavicencio juga dikenal sebagai pengkritik vokal mantan Presiden Rafael Correa dan pernah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara atas tuduhan pencemaran nama baik terkait pernyataan yang dilontarkannya soal Correa. Dia sempat melarikan diri ke wilayah pribumi di Ekuador dan diberi suaka di Peru.
Sementara itu, sebagai anggota parlemen, Villavicencio dihujani kritikan oleh politisi oposisi karena menghalangi proses pemakzulan terhadap Presiden Guillermo Lasso tahun ini, yang memicu seruan pemilu awal oleh sang presiden. Villavicencio juga berjanji memerangi korupsi dan mengurangi praktik penggelapan pajak.
Presiden Lasso dalam tanggapannya menegaskan bahwa tindak kejahatan terhadap Villavicencio ini tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa hukuman.
“Untuk kenangan dan perjuangannya, saya meyakinkan Anda bahwa tindak kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Kejahatan terorganisir telah berlangsung sangat jauh, tapi semua beban hukum akan menimpa mereka,” ujarnya.