spot_img
spot_img

Guru Dedikatif Tewas Diserang OTK di Yahukimo

Indeks News – Tragedi kekerasan kembali terjadi di wilayah pedalaman Papua. Seorang guru dari Yayasan Pelayanan Papua Nenda (Yappenda), Melani M. Wamea, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan brutal di Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat (10/10/2025).

Jenazah korban dievakuasi menggunakan pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) PK-MVK bersama seorang pendamping menuju Wamena. Namun, dalam perjalanan udara, kondisi korban yang kritis membuatnya menghembuskan napas terakhir.

Jenazah kemudian diterbangkan ke Sentani dan saat ini berada di RS Bhayangkara Jayapura untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Yahukimo AKBP Zeth Zalino membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut korban pertama kali ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka parah akibat serangan dua orang tak dikenal yang membawa senjata tajam.

“Korban sempat dievakuasi menggunakan pesawat MAF, namun meninggal dunia dalam perjalanan menuju Wamena,” ungkap Zeth Zalino, dilansir pada Sabtu (11/10/2025).

Menurut keterangan saksi, seorang murid melihat dua orang bersenjata tajam mendekati lokasi tempat Melani berada. Murid tersebut kemudian melapor kepada saksi lain, hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi kritis.

Karena lokasi sulit diakses, proses evakuasi dilakukan bersama guru dan pekerja bangunan menggunakan dua pesawat MAF.

Korban dikenal sebagai sosok guru yang berdedikasi. Melani M. Wamea, warga Sentani, Jalan Sosial, telah bertahun-tahun mengabdikan diri di pedalaman Papua.

Ia mengajar di Distrik Holuwon melalui program pendidikan dasar Yappenda yang bekerja sama dengan lembaga keagamaan di Papua.

Bagi rekan kerja dan murid-muridnya, Melani merupakan pendidik yang sabar dan penuh pengabdian, yang rela tinggal di daerah terpencil demi memastikan anak-anak Papua tetap mendapat akses pendidikan.

Hingga kini, motif dan identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Tim gabungan TNI–Polri telah dikerahkan untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan mengamankan wilayah Holuwon.

Kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret para pelaku ke jalur hukum.

Deretan Kekerasan terhadap Guru di Yahukimo

Kasus tewasnya Melani menambah panjang daftar kekerasan yang menimpa tenaga pendidik dan kesehatan di Kabupaten Yahukimo. Pada Maret 2025, sekelompok orang bersenjata yang diduga bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang tenaga guru dan kesehatan di Distrik Anggruk.

Dalam peristiwa itu, 10 orang guru dan tenaga kesehatan menjadi korban, termasuk Rosalia Rerek Sogen, seorang guru yang meninggal dunia di tempat kejadian. Serangan yang berlangsung selama dua hari tersebut dilakukan oleh sekitar 15 orang bersenjata tajam.

Sejumlah korban luka berhasil dievakuasi ke Wamena dan Sentani dengan pesawat misi kemanusiaan.

Kecaman Publik dan Tuntutan Perlindungan

Komnas HAM menilai rangkaian aksi kekerasan ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia, karena para korban adalah warga sipil yang menjalankan tugas kemanusiaan.

Sejumlah organisasi kemanusiaan, lembaga pendidikan, dan tokoh agama turut mengecam keras aksi kekerasan terhadap guru dan tenaga medis di Papua Pegunungan.

Mereka menyerukan agar aparat keamanan memperkuat pengawasan di daerah pedalaman serta menjamin keselamatan para tenaga pelayanan publik.

Tragedi yang menimpa Melani M. Wamea menjadi pengingat getir bahwa profesi pendidik di Papua kerap berada dalam ancaman, meski mereka hanya menjalankan tugas mulia mendidik generasi muda.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses