Indeks News – Polemik seputar ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat. Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, angkat bicara dan memberikan penjelasan yang membuat publik larut dalam rasa ingin tahu, keharuan, sekaligus tanda tanya besar.
Beathor menegaskan, ijazah adalah dokumen pribadi. Menurutnya, sejak tahun 1985 hingga 2005, ijazah sarjana Jokowi hanyalah milik pribadi yang tidak bisa diusik siapa pun.
Namun, suasana berubah ketika Jokowi mendaftar ke KPUD Solo. Di titik inilah, kata Beathor, dokumen pribadi tersebut otomatis menjadi dokumen publik karena dipakai untuk syarat verifikasi calon kepala daerah.
“Dokumen yang diajukan partai politik untuk verifikasi harus dicocokkan dengan arsip Fakultas Kehutanan UGM,” ungkap Beathor, Senin (25/8/2025).
Dalam proses verifikasi, menurut Beathor, ditemukan adanya kesesuaian sekaligus perbedaan antara ijazah yang diserahkan ke KPUD dan arsip resmi UGM. Meski demikian, ia tidak menolak klaim Rektor UGM Ova Emilia yang menegaskan ijazah Jokowi asli.
“Boleh saja Rektor menyebut ijazah UGM itu asli,” ucapnya.
Yang menjadi sorotan Beathor, pada Pilkada Solo 2005 dan 2010, nama ijazah UGM sama sekali tidak pernah terdengar. Jokowi sudah menjabat Wali Kota, sudah berkampanye, namun tidak ada catatan publik tentang ijazah tersebut.
“Nama ijazah UGM baru muncul pada 2012 ketika Jokowi mendaftar di KPUD DKI Jakarta sebagai calon gubernur,” lanjutnya.
Dugaan Dua Versi Ijazah
Keterangan Beathor semakin emosional ketika ia menyinggung dugaan adanya dua versi dokumen atas nama Jokowi. Satu berada di UGM, dan satu lagi beredar di Pasar Pramuka.
Semua dokumen ini kini disebut sudah disita Polda Metro Jaya, termasuk arsip KPUD Solo hingga dokumen yang tersimpan di rumah pribadi.
Lebih mengejutkan lagi, Beathor mengutip informasi dari Budi, anak Dumatno Budi Utomo. Menurutnya, foto yang tercetak di ijazah Jokowi sebenarnya adalah wajah Dumatno, bukan Jokowi.
Sepupu Jokowi Jadi Sorotan
Dumatno Budi Utomo bukan orang asing. Ia adalah sepupu Jokowi sekaligus mantan caleg DPR RI dari Partai Hanura untuk Dapil IX Jawa Tengah pada periode 2019–2024.
Dugaan ini ternyata sejalan dengan hasil analisis mantan Menpora, Roy Suryo. Dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan metode Error Level Analysis (ELA), Roy menegaskan bahwa foto di ijazah tersebut tidak cocok dengan wajah Jokowi.
Hasil analisis justru menunjukkan kemiripan dengan Dumatno Budi Utomo.
“Saya bisa pastikan, foto di ijazah itu milik Dumatno Budi Utomo, bukan Jokowi, 99,9 persen,” tegas Roy dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP.
Pernyataan Beathor ini menambah panjang daftar polemik ijazah Jokowi. Di satu sisi, Rektor UGM sudah menegaskan ijazah itu asli. Namun di sisi lain, ada suara-suara yang menuntut kejelasan lebih jauh.
Publik pun terjebak dalam suasana haru, heran, sekaligus penuh tanya. Apakah benar ada dua versi ijazah? Ataukah ini hanya kabut politik yang menyelimuti perjalanan panjang seorang pemimpin?
Yang jelas, perdebatan soal ijazah Jokowi belum menemukan titik akhir.




