Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjanjikan untuk melakukan serangan terhadap ISIS di Afghanistan sebagai pembalasan atas pemboman mematikan di luar bandara Kabul. Kini di lapangan cukup mencekam dan “sangat berbahaya”.
“Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan,” ujar Joe Biden dalam sebuah pernyataannya, Sabtu
Sebelumnya terjadi pemboman yang menewaskan sedikitnya 175 orang, termasuk 13 anggota militer AS, yang diklaim oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).
Militer AS pada Sabtu mengatakan telah membunuh dua anggota kelompok itu dalam serangan pesawat tak berawak di kubu timur kelompok itu. AS memperingatkan ‘ancaman spesifik dan kredibel’ di dekat bandara Kabul.
Kedutaan Besar AS di Kabul mendesak semua orang Amerika di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai untuk segera meninggalkan daerah itu karena “ancaman spesifik dan kredibel”.
Peringatan dini hari Minggu pagi mengatakan warga AS harus menghindari bepergian ke bandara dan menghindari semua gerbang bandara saat ini. Secara khusus mencatat gerbang Selatan (Lingkaran Bandara).
“Karena ancaman spesifik dan kredibel, semua warga AS di sekitar bandara Kabul … harus segera meninggalkan area bandara,” kata peringatan keamanan.
Penerbangan militer dan koalisi Amerika Serikat telah membawa sekitar 2.000 orang keluar dari Kabul pada Sabtu, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Evakuasi berlangsung selama 12 jam antara pukul 07:00-19:00 GMT, kata pejabat itu, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Sementara, Gabriel Elizondo dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan “sangat tidak biasa” bagi seorang presiden Amerika Serikat “untuk mengungkapkan secara verbal kepada rakyat Amerika bahwa sebuah serangan berpotensi terjadi terhadap kepentingan AS”.
Tapi itulah yang dilakukan Joe Biden pada hari Sabtu, kata Elizondo, ketika presiden AS memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa “sebuah serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan” di Afghanistan.
“Itu hanya menunjukkan kepada Anda betapa rapuh dan rapuhnya dan sejujurnya berbahaya situasi di sana dan betapa seriusnya Gedung Putih melihatnya,” kata Elizondo tentang komentar Joe Biden, yang muncul setelah serangan bandara Kabul pada hari Kamis yang menewaskan sedikitnya 175 orang, termasuk 13 tentara AS.
Penerbangan terakhir yang membawa personel militer Inggris keluar dari Afghanistan telah meninggalkan bandara Kabul, kata Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.
Penerbangan Inggris terakhir yang mengevakuasi warga sipil dari Afghanistan meninggalkan Kabul pada Sabtu pagi, mengakhiri operasi yang menerbangkan hampir 15.000 warga Afghanistan dan Inggris dalam dua minggu sejak Taliban menguasai negara itu.