spot_img
spot_img

Jurnalis Grobogan Dibacok di Jalan Sepi, Diduga Korban Percobaan Pembunuhan

Indeks News – Malam itu, Jumat (15/8), seharusnya menjadi malam biasa bagi seorang jurnalis bernama Manik Priyo Prabowo (38). Usai menyeruput kopi di sebuah kedai, kontributor iNews Media Group dan MNC Portal Indonesia ini menyalakan motornya untuk pulang.

Namun, perjalanan singkat sejauh 200 meter dari kedai menuju rumahnya di Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, berubah menjadi mimpi buruk.

Di jalan yang mulai lengang, Manik merasa ada motor yang mengikuti dari belakang. Belum sempat ia menghiraukan, dua pria tak dikenal itu langsung memepetnya. Salah satu pelaku, yang tak mengenakan helm, tiba-tiba mengayunkan senjata tajam yang diduga parang.

Manik masih sempat memegang helm, belum dipakai di kepalanya. Dalam sekejap, benda tajam itu menghantam bagian belakang kepalanya. “Tiba-tiba kepala saya dibacok benda tajam, saya juga ditendang sampai jatuh,” kata Manik, Rabu (20/8).

Kepala bagian belakangnya robek sepanjang sembilan sentimeter. Lebih parah lagi, serangan itu membuat tulang tengkoraknya retak. Sebelum kabur, pelaku masih sempat melempar kata-kata kasar.

Dalam keadaan terhuyung dan penuh darah, Manik masih sempat meraih ponselnya. Ia menghubungi kakaknya, Felek Wahyu Prabowo, jurnalis Liputan6.com. Dengan suara lirih, ia mengirim video singkat. “Aku dibacok, aku pasrah anak-anakku mas,” ucapnya dengan nafas terputus-putus.

Pesan itu bukan hanya permintaan tolong, tetapi juga seruan seorang ayah yang merasa hidupnya bisa berakhir kapan saja.

Korban segera dilarikan ke IGD RSUD Sultan Fatah Demak. Tim medis melakukan operasi besar pada 16-17 Agustus 2025. Setelah berjam-jam melawan ancaman maut di meja operasi, dokter menyatakan prosedur berhasil.

Senin (18/8), Manik diperbolehkan pulang. Meski masih dalam masa pemulihan, ia sudah bisa kembali ke rumah.

Bukan Perampokan, Tapi Percobaan Pembunuhan

Bagi Manik, serangan itu jelas bukan perampokan. Dompet, ponsel, dan motor miliknya sama sekali tidak disentuh pelaku. “Ini jelas perencanaan untuk melukai atau menghabisi saya. Saya sama sekali tidak kenal kedua pria itu,” tegasnya.

Pihak kepolisian pun sependapat. Kasatreskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, menegaskan penyelidikan masih berlangsung. “Serangan ini jelas mengarah pada upaya melukai, bahkan bisa disebut percobaan pembunuhan, mengingat tidak ada barang korban yang hilang,” ujarnya.

Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. Bagi Manik, luka di kepala bisa saja sembuh dengan perawatan medis. Namun trauma dan ketakutan yang membekas jauh lebih dalam.

Di balik senyum tipis dan semangatnya untuk pulih, tersimpan rasa was-was: apakah pekerjaannya sebagai jurnalis yang mencari kebenaran adalah alasan ia menjadi target?

Kini, Manik hanya ingin kembali sehat. Ia ingin tetap ada di sisi keluarganya, terutama untuk anak-anaknya yang sempat hampir ia tinggalkan dalam keadaan tragis.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses