Iklan
Iklan

Kebohongan Ferdy Sambo Dikuliti Pakar Mikro Ekspresi

- Advertisement -
Ferdy Sambo hingga kini tetap bersikukuh mengatakan bahwa Putri Candrawathi merupakan korban pelecehan seksual yang dilakukan almarhum Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.

Ketika Ferdy Sambo mengungkapkan hal itu, pakar mikro ekpresi ini pun beberkan analisisnya. Ia mengungkapkan adanya indikasi kebohongan kala Ferdy Sambo lakukan hal ini.

Pakar mikro ekspresi, Monica Kumalasari sebelumnya mencoba membaca gestur dan juga ekspresi dari Ferdy Sambo saat dirinya jadi saksi di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (7/12).

Hal ini diketahui lewat video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV pada Kamsi (8/12).

Pada persidangan ini, Ferdy Sambo pun dihadirkan sebagai saksi terdakwa Bharada E, Rizky Rizal dan Kuat Maruf.

Di kesaksiannya tersebut, Monica Kumalasai pun lihat ada beberapa gestur dan ekspresi berbeda yang ditunjukkan oleh Ferdy Sambo.

Menurutnya, apa yang nampak ada gestur dan ekspresi Sambo ini merupakan indikasi dari seseorang yang sedang berbohong.

Kemudian, ia pun mengungkapkan bahwa Sambo seperti berusaha akhiri pertanyaan soal pelecehan seksual pada Putri. Kata dia, bagian itu padahal jadi hal yang peting dalam hidup Sambo.

Meski begitu, ia juga tak melihat adanya emosi yang ditampilkan Sambo. Dia menyoroti nada bicara dan cara Sambo memegang mic sepanjang memberikan kesaksian.

“Kalau kita lihat bagaimana gestur dan ekspresinya, Pak Sambo ini sungguh berbeda sekali, keluar dari baseline. Karena nada atau intonasi suaranya itu benar-benar sudah sangat lambat, terus juga menggunakan suara di dalam. Ini berbeda sekali dengan beliau biasanya di sidang-sidang sebelumnya,” ujar Monica.

Ia juga mengungkapkan kalau ada indikasi kebohongan dari apa yang ditampilkan oleh Sambo ini.

“Jadi yang merupakan indikasi dari seseorang itu berbohong, salah satunya adalah apabila keluar dari baseline. Ya itu yang menujukkan adanya kebocoran-kebocoran yang harus kita gali lagi,” jelas dia.

Salah satu ciri seseorang ini keluar dari baselinennya yaitu suara yang meninggi sekali atau malah suara yang akhirnya dalam kemudian pelan seperti ragu.

Selanjutnya, pakar ini juga soroti gestur tubuh Sambo. “Kalau kita melihat dari makro gestur, body language, semakin hari ini semakin bongkok, tapi menunjukkan juga stres.

Tapi pundak sini juga naik. Tapi kita lihat dari intonasi suara ini sangat berbeda sekali,” ujar dia.

Selain itu, Monica juga soroti cara Sambo ini memegang mic.

“Kemudian ketika pegang mic beberapa kali saya lihat seperti ini (pakai dua tangan) dan kemudian digenggam erat-erat.

“Ini adalah bahasa non verbal yang biasanya mengatakan bahwa informasi ini harus tetap saya jaga kuat-kuat,” tuturnya.

Selain itu, Monica juga lihat kalau Sambo ini sering kali menghindar apabila pertanyaannya dikonfrontasi oleh para terdakwa.

“Ada informasi yang harus masih tetap konsisten saya pegang, artinya ketika dihadapkan kepada satu pernyataan menurut saksi yang lain informasinya tidak seperti ini.

Maka yang beliau lakukan adalah mencoba untuk menghindari menjawab itu dengan mengatakan ‘ya menurut saya begini’ enggak ada penjelasan yang lain,” bebernya.

Ia pun soroti ekspresi Bharada E yang sempat geleng-geleng kepala dan bahkan tertawa kala dengan pernyataan Sambo.

“Ketika Eliezer mendengar sesuatu kemudian menggeleng dan ada juga bahkan tertawa, ada juga merasa geram dan marah yang terlihat dari ekspresinya.

“Nah ini menujukkan bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Ferdy Samboini tidak sesuai dengan apa yang dialami maupun dirasakan oleh Eliezer,” kata dia.

Selanjutnya, soal isu dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, menurut Monica ini tak ada emosi yang terbaca pada Sambo.

“Jadi seharusnya yang konteks mengenai pelecehan seksual, ini adalah memori yang sangat penting banget.

“Harusnya ketika seseorang menceritakan mengenai sesuatu yang penting, episodik ini bisa dijelaskan secara detail atau ketika tidak bisa dijelaskan secara detail penuh dengan muatan emosi yang terbaca melalui ekspresi dan gesturnya,” ujarnya.

“Tapi ternyata ini ini tidak terlihat pada Pak Sambo, sehingga yang beliau mencoba mengalihkan sehingga isunya tidak lagi ke pelecehan seksual.”

“Ini ekspresi yang ditunjukkan adalah jangan masuk ke episode ini tapi digeser ke hal-hal yang lain,” tambahnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA