Iklan
Iklan

Ketua Pelaksana Formula E Itu Dulunya Ternyata Tukang Semir

- Advertisement -
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunjuk ketua pelaksana Formula E atau Jakarta E-Prix. Keputusan itu diambil Anies setelah pertemuannya dengan Co-founder Formula E, Alberto Longo, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, dan Sekjen IMI Ahmad Sahroni.

dalam ajang Formula E ini, Anies menunjuk politikus Ahmad Sahroni, sebagai ketua pelaksana balap mobil listrik internasional Formula E atau Jakarta E-Prix. Keputusan tersebut disampaikan Anies di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).

Ajang Formula E ini akan digelar 4 Juni 2022 mendatang.

Ahmad Sahroni, yang telah ditunjuk sebagai ketua pelaksana Formula E selama ini lebih dikenal sebagai Wakil Ketua Komisi III yang membidangi masalah hukum, dengan mitra kepolisian, kejaksaan dan kementerian hukum dan HAM.

Ahmad Sahroni lahir di Tanjung Priok 8 Agustus 1977 ini. Ia merupakan putra dari sebuah keluarga sederhana yang berprofesi sebagai penjual nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok. Roni menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Tanjung Priok.

Sejak kecil, Roni telah mulai mencari penghasilan sendiri dengan menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung. Roni menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA Negeri Baru Cilincing yang kini berganti nama menjadi SMAN 114.

Selepas lulus SMA pada tahun 1995, Roni tidak dapat meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah. Ia baru melanjutkan studinya di perguruan tinggi saat karirnya sudah stabil dan meraih gelar sarjananya dari STIE Pelita Bangsa.

Kemudian ia meraih gelar S2 juga dari Stikom InterStudi. Pada tahun 2010, Sahroni juga dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Berkeley University di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebagai Bendahara Umum DPP Partai NasDem ini memulai kariernya dari level terbawah, yakni sebagai supir anak sekolah, kemudian berganti menjadi supir perusahaan. Pada tahun 1998, Roni menjadi supir di PT. Niaga Gemilang Samudra, di tahun 1999 Roni berpindah ke PT. Millenium Inti Samudra dengan profesi sebagai supir.

Kemudian pada tahun 2001 karier Roni mulai perlahan menanjak  dan pasti. Ia pun diangkat sebagai Staf Operasional di perusahaan tersebut. Di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Kepala Operasional. Di tahun 2002, ia diangkat sebagai Direktur Operasional di PT. Millenium Inti Samudra.

Pada tahun 2003, Roni pindah ke PT. Sagakos Intec sebagai Direktur, di tahun yang sama juga ia diangkat sebagai Direktur Utama. Pada tahun 2005 hingga 2014, ia menjadi Direktur Utama PT. Ekasamudra Lima dan pada 2008-2013 Roni menjado Direktur Utama PT. Ruwanda Satya Abadi.

Sejak awal berkarir di politik, Sahroni menetapkan hatinya di Partai Nasdem, dan menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta pada tahun 2013-2014. Lalu pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Roni mencoba peruntungannya di perpolitikan nasional.

Ia pun terpilih sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Kemudian, ia diangkat menjadi Ketua DPW DKI Jakarta pada periode 2014-2015 dan pada 2019 ia ditunjuk sebagai Bendahara Partai Nasdem.

Di periode 2014-2019, Roni hanya menjabat sebagai anggota DPR biasa di Komisi XI DPR dan Komisi III DPR. Sahroni terpilih kembali pada Pileg 2019, dan Roni dinobatkan sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR sekaligus Bendahara Fraksi Partai Nasdem DPR RI.

Roni meniti karier mulai dari nol hingga mencapai suksesnya. Kini, dia menjadi politisi sekaligus miliarder yang sangat eksentrik. Bahkan, ia dijuluki sebagai Sultan Priok. Pasalnya, Sahroni memiliki koleksi mobil-mobil mewah dan juga mobil-mobil klasik di kediamannya di kawasan perkampungan di Tanjung Priok.

Beberapa di antaranya merupakan supercar seperti, Porsche 911 GT3 RS, Ferrari F458, McLaren, Tesla Model X  dan Ferrari F360 Spider.

Tidak salah Anies menunjuk Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E karena rupanya merupakan penggemar olahraga otomotif, sepeda dan golf. Bahkan, Roni merupakan pendiri sekaligus pimpinan sejumlah klub kendaraan mewah.

Seperti Presiden Brotherhood Club Indonesia, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Presiden Mclaren Club Indonesia (MCI), dan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI). Diketahui ia juga mendirikan Ahmad Sahroni Center (ASC) Cycling untuk klub pesepeda, juga Pembina Indonesia Karate-Do (INKADO).

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA