spot_img
spot_img

Polisi Bentuk Tim Gabungan Buru Pelaku Teror Bom Sekolah Internasional di Kelapa Gading

Jakarta Utara, Indeks News — Kepolisian membentuk tim gabungan lintas wilayah untuk mengusut tuntas kasus teror bom yang menimpa North Jakarta Intercultural School (NJIS) di kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Ancaman tersebut dikirim melalui pesan singkat (SMS)

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengatakan, tim gabungan terdiri dari Polres Metro Jakarta Utara, Polres Tangerang, dan Direktorat Cyber Polda Metro Jaya. Langkah ini diambil untuk mengungkap pelaku dan motif di balik ancaman tersebut.

“Untuk mengungkap siapakah pelakunya, kami sedang membentuk tim antara Polres Metro Jakarta Utara, Polres Tangerang, dan Direktorat Cyber Polda Metro Jaya. Harapan kami, kasus ini bisa segera terungkap,” ujar Erick di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/10/2025)

Menurut Erick, ancaman serupa juga diterima dua sekolah internasional di wilayah Tangerang. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pesan ancaman dikirim dari nomor luar negeri yang sama dan menggunakan bahasa Inggris.

Isi pesan itu mengancam adanya bom yang akan meledak dalam waktu 45 menit jika pihak sekolah tidak membayar uang tebusan 30.000 dolar AS (sekitar Rp480 juta) ke alamat Bitcoin yang tertera.

“Pesan untuk semua, kami punya bom di sekolahmu. Bom akan meledak dalam 45 menit. Jika kamu tidak setuju, bayar US$30.000 ke alamat Bitcoin kami…,” demikian isi pesan ancaman tersebut.

Kombes Erick memastikan, Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran. Hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan bahan peledak di lingkungan sekolah internasional tersebut.

“Kami sudah menurunkan Tim Gegana. Hasil penyisiran nihil, tidak ada bom di lokasi. Kegiatan belajar mengajar di NJIS tetap berjalan normal,” tegasnya.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menambahkan, pesan ancaman dikirim ke nomor marketing sekolah atas nama Dewi, pada pukul 05.09 WIB. Nomor pengirim tercatat berasal dari luar negeri, yakni +2349165620857.

“SMS ancaman diterima oleh staf marketing sekolah pada pagi hari. Pesannya berisi ancaman bom dan permintaan transfer uang dalam bentuk kripto,” jelas Seto.

Polisi saat ini masih menelusuri asal pesan dan identitas pelaku melalui jejak digital internasional yang melibatkan unit siber.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses