Seorang janda ditemukan tewas di dalam mobil yang tengah parkir di basement Gedung DPRD Provinsi Riau. Korban ditemukan dalam kondisi leher terikat di pegangan tangan pintu mobil.
Janda tersebut diketahui bernama Fitri (40) ternyata bekerja sebagai ASN di lingkungan Pemprov Riau. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan.
Dia memastikan seorang janda yang ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi leher terjerat itu adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau, yang bekerja di dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Isu yang kini beredar bahwa korban terlibat asmara dengan ASN yang bertugas di sekretariat DPRD Riau, Ikhwan tidak menampik isu yang beredar tersebut.
Terkait kabar yang juga beredar apakah kematian ASN tersebut apakah korban pembunuhan dari pasangan selingkuhannya, ia belum bisa memastikan hal itu.
“Kalau kabarnya kan selingkuhan perempuan itu dengan ASN di sekretariat DPRD Riau. Untuk informasi sementara kan bunuh diri, namun kita belum tau hasil visumnya karena sekarang mayatnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Kita juga masih tunggu hasilnya dari pihak kepolisian untuk kepastian penyebab kematiannya,” ujarnya.
Sebagai pihak BKD Provinsi Riau, ditanya sanksi jika kematian seorang janda yang bekerja sebagai ASN tersebut disebabkan diduga dibunuh oleh selingkuhannya yang juga ASN, maka sanksinya ditegaskannya akan diberhentikan dengan tidak terhormat.
“Kalau dari pemerintahan sanksinya jelas, akan diberhentikan tidak hormat. Selanjutnya sanksi hukum juga pasti akan berjalan,” ujarnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wanita dalam mobil di parkiran basement Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2022) siang.
“Kita datangi TKP dan lakukan olah TKP dengan adanya informasi diduga ada mayat perempuan di dalam mobil. Posisinya tergantung,” kata Andrie.
Selain olah TKP diungkapkannya, saat ini pihaknya juga memintai keterangan saksi-saksi.
Sementara untuk penyebab kematian, menunggu hasil pemeriksaan visum maupun autopsi RS Bhayangkara Polda Riau.
Andrie menerangkan, petugas masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
Berdasarkan hasil olah TKP, korban diketahui berinisial FY, warga Kota Pekanbaru dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ditanyai apakah ditubuh korban ada ditemukan tanda bekas kekerasan, Andrie menyebut pihaknya belum bisa memastikan.