spot_img
spot_img

Sosok Umi Cinta Terseret Isu Rp 1 Juta Masuk Surga, Inilah Fakta Lengkapnya

Indeks News – Nama Umi Cinta kembali mencuat di media sosial setelah pengajiannya di Bekasi menuai sorotan tajam. Isu yang beredar menyebutkan, jemaah harus membayar Rp1 juta untuk dijamin masuk surga. Kabar ini langsung menyebar luas dan memicu keresahan, khususnya di Perumahan Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Isu tersebut cepat berkembang di media sosial, memunculkan persepsi negatif hingga penolakan dari sebagian warga. Bahkan, kegiatan pengajian yang dipimpin Umi Cinta sempat dibubarkan warga setempat karena dianggap menimbulkan kegaduhan.

Ia memiliki nama asli Putri Yeni, membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan, tidak pernah ada kewajiban membayar Rp1 juta seperti yang ramai diberitakan. Menurutnya, semua dana yang masuk berasal dari infak sukarela jemaah.

Untuk menguatkan pernyataannya, dia bersumpah di atas Al-Qur’an. Ia menyebut, pengajian yang ia pimpin murni bertujuan mengajarkan pembacaan dan pemahaman Al-Qur’an, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi langsung bergerak menelusuri kebenaran kabar tersebut. Umi Cinta dipanggil untuk memberikan klarifikasi. Dari hasil pemeriksaan, MUI menyatakan tidak menemukan indikasi ajaran sesat atau penyimpangan dari prinsip ajaran Islam.

Meski demikian, MUI meminta agar kegiatan pengajian dihentikan sementara. Keputusan ini diambil untuk mencegah potensi gesekan sosial di masyarakat dan memberi ruang bagi proses penelusuran lebih lanjut jika diperlukan.

Umi Cinta Delapan Tahun Mengajar di Lingkungan Tertutup

Pengajian Umi Cinta telah berjalan sekitar delapan tahun di kediamannya, yang terletak di Perumahan Dukuh Zamrud. Setiap hari, sekitar 70 jemaah hadir sejak pagi hingga menjelang tengah hari. Kegiatan ini bersifat tertutup dan hanya diikuti oleh jemaah yang sudah dikenal.

Infak yang diberikan jemaah dimasukkan ke dalam kotak amal, tanpa tarif khusus. Umi Cinta dikenal dekat dengan jemaahnya, bahkan membina hubungan layaknya keluarga.

Meski lega setelah klarifikasi MUI, Umi Cinta mengaku kecewa dengan maraknya pemberitaan yang menurutnya tidak sesuai fakta. Ia berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar dan tidak mudah terprovokasi kabar yang belum terverifikasi.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi. Walau tuduhan telah terbantahkan, dampak sosial dari isu tersebut tetap membekas. Umi Cinta kini berusaha memulihkan reputasinya dan kembali fokus pada pengajaran Al-Qur’an bagi para jemaahnya.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses