Indeks News – Malam Kamis (28/8) menjadi malam penuh duka bagi keluarga besar ojek online. Affan Kurniawan (21), seorang driver muda, kehilangan nyawanya dengan cara tragis setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Kematian Affan sontak mengguncang hati banyak orang. Video detik-detik tragis saat tubuhnya terlindas rantis Brimob beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, terlihat Affan sempat tertabrak, lalu massa mencoba menolong. Namun rantis justru tancap gas, melindas tubuhnya hingga tak bernyawa.
Jenazah Affan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Di sanalah ratusan orang datang silih berganti, memberikan penghormatan terakhir. Tangis keluarga, rekan, hingga sesama driver ojol pecah di kamar jenazah.
Adian Napitupulu, Anggota Komisi V DPR RI, ikut hadir mengawal jenazah. Dalam unggahannya di Instagram, ia menyebut kematian Affan sebagai tragedi yang menorehkan luka mendalam.
“Kematian tragis Affan Kurniawan, 21, driver ojek online (ojol) yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi, membawa duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan rekan-rekan seprofesinya,” tulisnya.
Adian datang bersama Ketua Garda Ojol, Igun Wicaksono. Mereka berdiri di tengah lautan duka, menyaksikan satu per satu kerabat Affan menyalami keluarga sambil menahan air mata.
Konfirmasi Kematian Affan Kurniawan
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristiyanto, membenarkan kabar meninggalnya Affan. Menurutnya, Affan adalah driver Gojek yang tewas di RSCM akibat terlindas rantis Brimob. “Itu yang meninggal itu atas nama Affan Kurniawan,” tegasnya.
Andi juga menyampaikan ada korban lain dari kalangan ojol. Seorang driver Grab dilaporkan kritis di Rumah Sakit Pelni setelah mengalami luka serius. Dugaan sementara, korban kedua mengalami tindak kekerasan karena disebut mendapat pukulan dari aparat keamanan.
Kematian Affan membuat rekan-rekan ojol lain tak tinggal diam. Usai mendengar kabar duka, mereka berbondong-bondong mendatangi Markas Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang. Massa ojol memenuhi area, sebagian lainnya tetap berjaga di RSCM, menanti proses pemulasaraan jenazah Affan.
Andi menyebut, hingga Kamis malam, para driver ojol masih berkumpul di dua lokasi: di Mako Brimob Kwitang dan di RSCM. “Hingga detik ini kawan-kawan masih ada yang di Brimob, ada yang merapat di Brimob, Mako Brimob, di Kwitang, dan sebagian ada yang di rumah sakit, RSCM ya,” ujarnya.
Kematian Affan Kurniawan menjadi simbol luka kolektif bagi ribuan pengemudi ojek online di Indonesia. Affan, pemuda 21 tahun yang setiap hari menjemput rezeki di jalanan, kini pulang untuk selamanya.
Di balik helm hijau yang biasa ia kenakan, tersimpan cerita seorang anak muda yang hidupnya terhenti seketika karena tragedi. Air mata, doa, dan amarah kini bercampur dalam satu suara: menuntut keadilan untuk Affan.




