spot_img
spot_img

Tragedi Ponpes Sidoarjo: 102 Selamat, 1 Tewas, 38 Terperangkap

Indeks News – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru terkait proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Hingga Selasa (30/9/2025) tragedi di ponpes Al Khoziny tersebut, sebanyak 102 orang berhasil dievakuasi, sementara 38 orang lainnya masih diduga terjebak di bawah reruntuhan.

“Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 38 orang yang dilaporkan belum ditemukan dan diduga tertimbun material bangunan ponpes Al Khoziny,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya.

Dari total korban yang telah dievakuasi tertimbun material bangunan ponpes Al Khoziny, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan telah teridentifikasi. Sementara itu, 91 orang diketahui berhasil menyelamatkan diri secara mandiri dan 11 orang dievakuasi dengan bantuan tim SAR gabungan.

Adapun 77 korban luka-luka telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit di wilayah setempat. Rinciannya, 34 orang dirawat di RSUD Sidoarjo, 38 orang di RS Siti Hajar, dan 4 orang lainnya di RS Delta Surya.

BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo serta unsur TNI, Polri, dan relawan terus melakukan operasi pencarian dan evakuasi hingga hari ini.

Selain penyisiran reruntuhan, tim gabungan juga melakukan assessment struktur bangunan yang tersisa serta penyiapan jalur evakuasi tambahan untuk mempercepat proses pertolongan.

Abdul menegaskan bahwa insiden ini masuk dalam kategori bencana kegagalan teknologi, sehingga menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan konstruksi yang ketat dalam pembangunan fasilitas publik, terutama yang digunakan oleh masyarakat luas seperti pondok pesantren.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, bertepatan dengan waktu pelaksanaan salat Ashar berjamaah. Menurut keterangan saksi, sejak pagi hari para pekerja melakukan pengecoran lantai empat bangunan.

Diduga tiang pondasi tidak mampu menahan beban cor beton, sehingga struktur bangunan ambruk seketika hingga ke lantai dasar.

Runtuhnya bangunan secara tiba-tiba membuat puluhan santri dan pekerja tertimpa material berat, sebagian berhasil menyelamatkan diri, namun tidak sedikit yang terjebak dan mengalami luka serius.

Hingga kini, seluruh unsur terkait masih berjibaku di lapangan. Upaya evakuasi dilakukan secara hati-hati mengingat kondisi struktur bangunan yang tidak stabil dan risiko reruntuhan susulan. Harapan besar tertuju pada ditemukannya para korban yang belum teridentifikasi dalam keadaan selamat.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses