Video Risma Marah-Marah di Gorontalo Viral, Politisi Demokrat Sebut Sakit Jiwa

- Advertisement -
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini kembali dengan aksi marah-marahnya. Kali ini terjadi di Gorontalo dan videonya pun viral di media sosial.

Risma memarahi seorang pendamping bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Gorontalo karena diduga tak terima pihaknya mencoret data penerima bansos sehingga bantuan menjadi tidak tepat sasaran.

Bahkan Mensos Risma mengancam akan menembak orang tersebut karena telah mencoret Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik rakyat.

“Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu! Data-data itu yang sering kamu fitnah! Itu saya yang kena. DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?” ujar Risma.

Menanggapi insiden yang viral itu, politisi partai Demokrat Syahrial Nasution menganggap bahwa Mensos Risma sudah sakit jiwa karena memperlihatkan emosinya di ruang rapat.

Syahrial menilai seharusnya Mensos Risma tidak berperilaku seperti itu karena pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang tidak terbentuk dari caci maki dan main fisik.

Marah-Marah

Hal tersebut diungkapkan oleh Syahrial di akun Twitter pribadi miliknya sendiri pada Jumat (1/10/2021).

“Sakit jiwa…! Mana ada good governance terbentuk pakai caci maki, tarik urat leher dan main fisik,” cuit Syahrial.

Syahrial pun tak lupa untuk mengimbau Mensos Risma untuk tidak lagi cepat terpancing emosinya.

“Ngono yo ngono, mbok yo ojo ngono,” sambungnya.

Video Risma marah-marah berdurasi 2 menit itu hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial dan tersebar luas di berbagai macam platform media sosial.

Mantan Wali Kota Surabaya yang pada saat itu terlihat mengenakan baju batik berwarna cokelat berlari ke arah orang yang diyakini sebagai seorang koordinator penyaluran bantuan sosial di Gorontalo.

Mensos Risma tak segan-segan marah-marah kepada sang koordinator karena telah memasukkan data bantuan yang tidak benar.

Insiden Risma marah-marah itu sempat membuat suasana rapat berubah menjadi tegang, saat itu di ruangan tersebut juga terdapat Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim.

Seluruh tatapan orang-orang yang ada di ruangan tersebut langsung berubah dan tertuju kepada Mensos Risma.

“PKH ditolak, saya saja tidak pernah menolak, bahkan di setiap daerah ada yang ditambahkan,” ujar Risma sambil mengatakannya dengan nada tinggi.

Mensos Risma diketahui marah karena mendapat laporan dari petugas dinas sosial Kabupaten Gorontalo bahwa ada penerima bansos yang dicoret dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA