spot_img
spot_img

Whoosh Kereta Cepat Warisan Jokowi, Dulu Ditentang Jonan, Kini Terjebak Utang Triliunan

Indeks News – Whoosh, proyek kereta cepat Jakarta–Bandung yang digadang-gadang sebagai mahakarya Presiden Joko Widodo, kini berada di persimpangan jalan. Apa yang dulu dipuji sebagai tonggak sejarah transportasi modern Indonesia, kini disebut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, sebagai “bom waktu” akibat lilitan utang triliunan rupiah.

Proyek yang diresmikan Jokowi pada 2 Oktober 2023 ini awalnya diproyeksikan menelan biaya US$6,02 miliar. Namun, kenyataannya membengkak hingga US$7,22 miliar atau sekitar Rp113,9 triliun.

Sebagian besar dana pembangunan ditopang pinjaman China Development Bank senilai US$5,41 miliar. Pinjaman itu disertai bunga 2 persen untuk pokok dan 3,4 persen untuk pembengkakan biaya. Konsekuensinya, setiap tahun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus menanggung cicilan dan bunga sekitar US$120,9 juta.

“Masalah KCIC memang bom waktu. Kami harus segera mencari solusi, termasuk restrukturisasi,” ujar Bobby dalam rapat di DPR, 20 Agustus lalu.

Harapan kini digantungkan pada Badan Pengelola Investasi Danantara. Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, membenarkan penjajakan penyelesaian masalah Whoosh tengah dilakukan bersama PT KAI.

“Sedang kami lakukan penjajakan. Prosesnya akan kami tuntaskan, dan masuk ke dalam RKAP tahun ini,” kata Dony di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Pertemuan dengan PT KAI sudah digelar. Restrukturisasi portofolio KCIC pun menjadi opsi yang paling realistis.

Jejak Panjang Proyek Whoosh Penuh Kontroversi

Sejak awal, proyek Whoosh tidak berjalan mulus. Pada Januari 2016, Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, terang-terangan menolak memberi lampu hijau. Ia menilai KCIC belum melengkapi syarat penting, mulai dari setoran modal Rp1,25 triliun, izin trase, hingga Amdal.

“Masih banyak yang belum dipenuhi, jadi saya belum bisa pastikan groundbreaking,” ujar Jonan ketika itu.

Namun, kritik tersebut tidak menghentikan langkah Jokowi. Proyek terus berjalan, meski biaya kian melambung.

Selain biaya, Whoosh juga meninggalkan catatan hitam berupa insiden.

  • 22 Oktober 2019, pengeboran proyek memicu ledakan pipa Pertamina yang menewaskan seorang pekerja.
  • 2 Maret 2020, konstruksi menyebabkan banjir di ruas Tol Jakarta–Cikampek akibat saluran drainase tertutup.
  • 5 Desember 2023, tiang penyangga rel di Karawang roboh dan menimpa ekskavator.

Rangkaian peristiwa itu semakin menambah keraguan publik atas keamanan dan tata kelola proyek.

Peresmian Megah, Bayangan Masalah

Pada hari peresmiannya, 2 Oktober 2023, Jokowi dengan bangga menyebut Whoosh sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak memakai dana APBN maupun jaminan pemerintah. Jalurnya membentang 142 kilometer dengan empat stasiun utama: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Namun di balik kemegahan itu, bayang-bayang utang tak pernah benar-benar hilang. Konsorsium Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (60 persen) bersama Beijing Yawan HSR Co. Ltd. (40 persen) harus menanggung konsekuensi finansial yang berat.

Belum selesai dengan masalah utang, pada 2024 muncul laporan dugaan persekongkolan tender antara PT CRRC Sifang Indonesia dan PT Anugerah Logistik Prestasindo. Kasus ini menyeret nama KPPU karena dianggap menghambat kompetisi sehat.

Meski begitu, KCIC menegaskan tidak terlibat dalam proses pengadaan tersebut. “KCIC tidak terlibat,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, 17 Desember 2024.

Warisan Jokowi yang Meninggalkan Utang Triliunan

Kini, Whoosh menjadi cermin paradoks: di satu sisi adalah simbol modernitas transportasi Indonesia, di sisi lain beban utang yang mengancam generasi mendatang.

Apakah proyek warisan Jokowi ini akan benar-benar memberi manfaat besar, atau justru meninggalkan “bom waktu” seperti yang dikhawatirkan? Jawabannya masih menunggu waktu, seiring usaha pemerintah dan BUMN mencari jalan keluar dari jerat triliunan rupiah utang yang mengekang.

GoogleNews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses