Iklan
Iklan

Kapolda Sebut Ada Provokator dalam Kericuhan Pemulangan Demonstran di Masjid Raya Sumbar

- Advertisement -
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Suharyono, mengatakan ada belasan provokator yang menyulut terjadinya kericuhan di Masjid Raya Sumatra Barat, saat pemulangan ribuan demonstran oleh personel Brimob pada Sabtu (5/8/2023).

Belasan provokator itu kata Suharyono adalah perpanjangan tangan orang yang mensponsori warga Air Bangis Pasaman Barat berdemo ke Kota Padang.

Kedatangan warga Air Bangis ke ibu kota Provinsi Sumbar untuk menolak rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) di tempat tinggalnya.

“Ada 17 orang kami amankan karena melarang warga Air Bangis pulang. Mereka melarang warga meninggalkan Masjid Raya Sumbar,” ujar Suharyono, Jumat (11/8/2023).

Ribuan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur Sumbar selama lima hari sejak Senin (31/7/2023) sampai Jumat (4/8/2023).

Demonstran Air Bangis meminta Gubernur Sumbar Mahyeldi mencabut usulan tentang PSN kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka juga meminta membebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi.

Mereka juga meminta membebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder dan membebaskan masyarakat menjual hasil sawitnya kemanapun.

Kata Suharyono, aparat memulangkan warga Air Bangis karena sudah banyak anak-anak demonstran yang sakit dan terpaksa harus libur sekolah, karena ikut orang tuanya ke Padang.  Selain itu, kepolisian juga menerima keluhan dari warga Kota Padang dan pengurus Masjid Raya Sumbar.

Menurut dia, warga mengeluh karena demo berhari-hari membuat banyak kemacetan di Kota Padang. Sedangkan pengurus masjid komplain sebab banyak jamaah Masjid Raya Sumbar tidak nyaman beribadah karena tempat berwudhu dan toilet masjid jadi jorok. Karena ribuan warga tidur dan tinggal sementara di masjid.

Kemudian, kawasan Masjid Raya Sumbar juga dijadikan tempat mencuci dan menjemur pakaian oleh demonstran yang menginap tersebut.

“Jadinya Masjid Raya kumuh seperti tempat pengungsian,” ujar Suharyono.

Itulah yang membuat aparat membubarkan warga hingga heboh video viral menginjak karpet aula masjid.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA