Iklan
Iklan

Karyawan Twitter Resign Massal, Elon Musk Tutup Seluruh Kantor Twitter

- Advertisement -
Banyak pegawai Twitter yang mengundurkan diri setelah Elon Musk mengultimatum pegawai harus bekerja dengan mode ‘hard-core’. Di sisi lain, Elon Musk mengunci akses gedung kantor sehingga pegawai tidak bisa masuk.

Cerita bermula ketika Selasa (15/11) kemarin Elon Musk mengirim email ke pegawai Twitter, bahwa ia akan melakukan ‘cultural reset.’ Pegawai harus setuju bekerja di mode ‘hard-core’ di “Twitter 2.0” versi Musk.

Jika tidak memilih, mereka akan mengambil uang pesangon 3 kali gaji—alias mengundurkan diri. Jawaban mereka tulis di Google Form.

“Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi,” tulis Musk dalam email tersebut. “Hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan.”

Hardcore di sini adalah kerja di atas jam kerja, deadline yang mepet, dan beban kerja yang berat. Elon Musk sudah dikenal dengan budaya kerja yang berat dan kadang tak masuk akal di perusahaannya yang lain, SpaceX dan Tesla.

Per Kamis (17/11) waktu setempat, ratusan pegawai dilaporkan keberatan dengan mode hardcore tersebut dan memilih mengundurkan diri, seperti dilaporkan oleh Platformer dan The Verge.

Perusahaan ini kehilangan setengah pegawai setelah PHK massal yang dilakukan Musk awal November kemarin. Ditambah pegawai yang di-PHK karena mengkritik Elon (sekitar puluhan), dan pegawai yang memilih PHK secara mandiri, Twitter menyisakan hanya 2.900 pegawai, dikutip dari Kumparan.

Dikhawatirkan banyak karyawan senior dan kompeten mundur, sehingga hanya menyisakan pegawai yang tak tahu menahu cara mengelola Twitter.

“Rasanya semua orang yang membuat tempat ini luar biasa pergi,” ujar seorang pegawai yang hengkang kepada The Verge.

“Akan sangat sulit bagi perusahaan untuk pulih dari sini, tidak peduli seberapa hardcore upaya orang-orang yang tetap bertahan.”

#RIPTwitter trending

Jumat (18/11) pagi, hashtag #RIPTwitter tampak trending di Twitter dengan cuitan mencapai 200 ribu kali. Di saat yang bersamaan, Elon Musk dilaporkan menutup akses gedung. Hal ini membuat pegawai tidak bisa masuk kantor dengan kartunya.

Jurnalis Platformer melaporkan bahwa Elon Musk takut pegawai akan menyabotase perusahan, sehingga membatasi akses kepada pegawai.

Kantor baru akan dibuka 21 November, dan perusahaan menulis “Harap terus mematuhi kebijakan perusahaan dengan tidak membicarakan informasi rahasia perusahaan di media sosial, dengan pers, atau di tempat lain.”

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA