Megawati Soekarnoputri meminta orang Indonesia yang tidak bisa berteriak ‘merdeka’ sebaiknya dideportasi. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Megawati menegaskan, orang Indonesia seharusnya dapat berteriak merdeka sebagai bentuk kebanggaan karena Indonesia merupakan bangsa yang merdeka.
“Nanti bilang aja sama Pak Laoly (Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly) itu orang-orang yang enggak bisa teriak merdeka itu deportasi saja deh sana,” kata Megawati.
“Lah lah iya, ngapain jadi orang Indonesia, untuk punya kebanggaan kita sudah merdeka, banyak yang masih terjajah sampai hari ini,” imbuhnya.
Hal ini diucapkan Mega setelah berkali-kali mengeluhkan para hadirin yang menurutnya tidak semangat ketika berteriak merdeka.
Megawati menginginkan kemerdekaan yang diperoleh Indonesia pada 1945 tidak hanya dimaknai sebagai sebuah kemerdekaan, tetapi harus terus dirasakan oleh bangsa Indonesia.
Diapun mengungkapkan, Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno yang setiap kali berteriak ‘merdeka’ selalu dijawab lantang oleh rakyatnya.
“Di dalam buku ini, itu bapak saya bilang, nanti baca, bahwa maukah kita merdeka? Semua tepuk tangan riuh ‘mauuuu’ gitu terus beliau ‘merdekaaa’, ‘merdekaa, ‘merdekaa’, saya bisa bayangin ‘atau mati’,” ujar Megawati.
Menurut Megawati, hadirin yang duduk di hadapannya tidak punya semangat seperti itu karena menjawab teriakan merdeka dengan nada yang lemas.
“Kalau kayak begini, kalian ini istilahnya, sorry, kalian kayak milih mati, ya iya lah! Untuk bilang merdeka aja ‘merdeka’,” ujar Megawati.