Jakarta, Indeks News – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyuarakan keprihatinan atas kerusakan hutan yang kian parah di wilayah tersebut. Kerusakan ini diduga kuat akibat aktivitas ilegal, termasuk praktik tambang dan perambahan liar yang menyerobot kawasan lindung.
Ketua Semmi Kalteng, Afan Safrian, meminta Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng dan Komando Daerah Militer (Kodam) XXII/Tambun Bungai ikut mendampingi pihaknya saat melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga keamanan dan kelancaran investigasi.
“Kami berharap kehadiran aparat keamanan dapat menjamin kunjungan lapangan berlangsung profesional dan independen,” ujar Afan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Afan menyebut, pendampingan dari aparat sangat krusial mengingat potensi konflik yang bisa muncul di wilayah yang masih marak aktivitas tambang ilegal dan perambahan hutan. Selain itu, tim juga akan bekerja sama dengan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kalteng, Agustan Saining, dalam melakukan pemeriksaan lokasi.
Menurut Afan, kunjungan ini bertujuan untuk verifikasi dan validasi data kerusakan hutan serta dugaan pelanggaran hukum lingkungan. Hasil investigasi akan dijadikan dasar dalam penegakan hukum dan pemulihan hutan yang rusak.
“Ini bukan sekadar kritik, tapi upaya menyelamatkan paru-paru dunia,” tegas Afan.
Saat ini, tim Semmi sedang mematangkan persiapan teknis dan menyusun surat permohonan resmi kepada Kapolda Kalteng dan Pangdam XXII/Tambun Bungai, agar kegiatan investigasi dapat segera dilakukan.




