Iklan
Iklan

Sinar Mas Agribusiness and Food Fokus dengan Program Ketahanan Pangan

Dampak COVID-19 masih terus dirasakan, terutama di kawasan pedesaan di Indonesia yang rentan, baik dari sisi ketahanan pangan maupun pendapatan yang terancam oleh pandemi.

- Advertisement -
Sinar Mas Agribusiness and Food berkolaborasi dengan beberapa mitra, termasuk Universitas Wagenigen, Belanda dalam melaksanakan Program Mata Pencaharian Alternatif melalui implementasi Pertanian Ekologis Terpadu.

Sinar Mas Agribusiness and Food berkolaborasi dengan beberapa mitra, termasuk Universitas Wagenigen, Belanda dalam melaksanakan Program Mata Pencaharian Alternatif melalui implementasi Pertanian Ekologis Terpadu.

Menanggapi isu tersebut, perusahaan agrobisnis berbasis kelapa sawit terkemuka, Sinar Mas Agribusiness and Food, semakin meningkatkan fokusnya terhadap program ketahanan pangan dan mata pencaharian alternatif untuk mendukung masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan beroperasi.

“Selama pandemi COVID-19, kami melihat bagaimana akses untuk mendapatkan makanan bergizi menjadi tantangan yang sangat besar bagi masyarakat pedesaan. Pelaksanaan Program Mata Pencaharian Alternatif melalui Pertanian Ekologis Terpadu telah membantu masyarakat merencanakan, mendanai, serta mengolah lahan dengan memanfaatkan sumber daya di sekitar mereka, sehingga mereka tidak  bergantung pada pasokan dari luar desa.

Program ini membantu petani untuk menghidupi diri mereka, sekaligus memberikan penghasilan tambahan. Manfaat lainnya, peningkatan produktivitas petani juga berkontribusi dalam mengurangi kebutuhan lahan pertanian baru, sekaligus mengurangi risiko deforestasi,” ujar Anita Neville, Senior Vice President, Group Corporate Communications.

Teknik pertanian baru diperkenalkan untuk membantu petani meningkatkan pendapatannya

Sinar Mas Agribusiness and Food bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk Universitas Wageningen yang terkenal di dunia, dalam menjalankan Program Mata Pencaharian Alternatif dan Pertanian Ekologis Terpadu.

Program tersebut memberikan lokakarya bagi penduduk desa di banyak kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan memanfaatkan pupuk organik, sehingga menghasilkan tanaman dan pangan yang lebih sehat.

Para petani lokal dan petani kecil juga diedukasi tentang praktik pertanian yang baik, serta kemudahan akses informasi ke ahli pertanian modern. Petani juga didorong untuk berjualan ke pasar-pasar lokal, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hingga saat ini, program tersebut telah membantu lebih dari 40 masyarakat di Sumatera dan Kalimantan dalam meningkatkan praktik pertanian mereka, khususnya tanaman komersial, seperti sayuran organik dan kopi. Secara bersamaan, upaya ini juga mengurangi risiko hutan dari deforestasi akibat membuka lebih banyak lahan pertanian.

Sinar Mas Agribusiness and Food juga berfokus pada konservasi lingkungan

Meningkatkan mata pencaharian dan memastikan kestabilan pasokan pangan bukan menjadi satu-satunya manfaat dari program ini. Sinar Mas Agribusiness and Food juga mengedukasi masyarakat pedesaan, petani dan petani kecil tentang bagaimana bertani dengan praktik berkelanjutan – mulai dari mengurangi kerusakan pada lahan hutan, menghilangkan penggunaan api di area terbuka untuk bercocok tanam, meningkatkan fokus pada tata kelola air, hingga penerapan teknik pertanian regeneratif untuk menjaga kesehatan tanah.

“Masyarakat pedesaan dan petani sangat bergantung pada lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja. Lingkungan yang sehat, ditambah dengan teknik yang baik, akan menghasilkan hasil panen yang sehat. Tentunya ini investasi bagi mereka dan masa depan kita,” ujar Anita.

Sinar Mas Agribusiness and Food juga memusatkan inisiatifnya pada upaya konservasi. Perusahaan telah melestarikan lebih dari 178.000 hektar kawasan hutan – 78.000 hektar di antaranya berada dalam konsesi Sinar Mas Agribusiness and Food.

Melalui program keterlibatan bersama masyarakat, Desa Makmur Peduli Api, perusahaan juga berhasil mencegah kebakaran – hingga akhir 2019, hanya 0.5% dari seluruh area perusahaan yang terdampak api akibat kebakaran.

“COVID-19 berdampak pada sistem pangan global yang semakin rentan. Karena itu, Sinar Mas Agribusiness and Food telah bekerja selama beberapa tahun dalam membangun ketahanan masyarakat di tempat kami bekerja dan tentunya upaya ini akan terus dilakukan,” tutup Anita.

.Source: Golden Agri-Resources

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA