Indeks News – Aroma skandal Bank BJB semakin tajam. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus membuka tabir dugaan korupsi pengadaan iklan yang merugikan negara hingga Rp222 miliar. Di balik proses hukum itu, publik dikejutkan oleh kabar bahwa selebgram Lisa Mariana turut dipanggil sebagai saksi.
Kabar tersebut muncul setelah Lisa mengunggah cerita di akun Instagram pribadinya, @lisamarianaaa. Dalam unggahan itu, ia tampak bingung sekaligus gusar. Bukan hanya karena sorotan publik setelah hasil tes DNA yang menepis isu bahwa mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, adalah ayah biologis anaknya, CA, tetapi juga karena surat panggilan resmi dari KPK.
“Tanggal 22 saya dipanggil ke KPK untuk menjadi saksi, saya juga bingung kenapa ada surat KPK. Ini belum final, kita bongkar setuntas-tuntasnya,” tulis Lisa.
Kuasa hukum Lisa, Jhon Boy Nababan, membenarkan adanya panggilan itu. Namun ia memilih menahan diri untuk tidak memberikan penjelasan detail.
“Tunggu nanti hari Jumat, saya yang dampingin,” ujarnya singkat.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rocahyanto, memastikan bahwa pemanggilan Lisa bukan kabar burung. “Benar,” tegasnya saat dikonfirmasi wartawan.
Jejak Skandal Bank BJB
Kasus ini bermula dari dugaan korupsi dalam pengadaan iklan Bank BJB. KPK telah menetapkan lima tersangka utama, antara lain:
- Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB
- Widi Hartoto, Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Corsec BJB
- Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri
- Suhendrik, pengendali BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress
- Sophan Jaya Kusuma, pengendali Cipta Karya Sukses Bersama
Penyidik menduga adanya pelanggaran aturan pengadaan barang dan jasa. Uang yang dibayarkan Bank BJB ke agensi tidak sepenuhnya diteruskan ke media. Selisih pembayaran inilah yang menjadi kerugian negara dengan nilai fantastis, Rp222 miliar.
Nama Ridwan Kamil di Skandal Bank BJB
Di tengah pengusutan kasus, KPK juga menyebut nama Ridwan Kamil. Sebagai Gubernur Jawa Barat kala itu, ia otomatis menjabat sebagai Komisaris Bank BJB. Jabatan ini membuatnya memiliki keterkaitan struktural dengan bank daerah tersebut.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya perlu meminta klarifikasi dari Ridwan Kamil.
“Apakah memang atas sepengetahuan, atau memang tidak sepengetahuan. Itu yang ingin kita ketahui,” kata Asep.
KPK sebelumnya bahkan telah menggeledah rumah Ridwan Kamil di Bandung pada 10 Maret 2025. Dari penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah barang bukti, termasuk sebuah motor klasik merek Royal Enfield milik RK.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menambahkan bahwa Ridwan Kamil akan segera dipanggil sebagai saksi. “Ya nanti tergantung penyidiklah itu, secepatnya,” ujarnya.
Simpang Emosi di Tengah Skandal Bank BJB
Kasus ini menjadi unik sekaligus menguras emosi publik. Di satu sisi, masyarakat menyaksikan seorang selebgram yang terjerat dalam pusaran kasus besar tanpa tahu alasannya. Lisa tampil dengan kegelisahan yang sangat manusiawi—perasaan bingung, takut, sekaligus ingin mencari keadilan.
Di sisi lain, nama besar Ridwan Kamil, yang sebelumnya lebih sering dikaitkan dengan prestasi pembangunan dan karier politiknya, kini dikaitkan dengan pusaran skandal Bank BJB. Publik pun menanti, apakah keterlibatan ini sebatas formalitas jabatan komisaris, atau justru ada fakta lebih dalam yang belum terungkap.
Skandal Bank BJB ini bukan hanya soal angka Rp222 miliar yang raib, tetapi juga soal integritas pejabat dan tokoh publik yang selama ini dipercaya masyarakat. Pertanyaan besar kini menggantung: sejauh mana kebenaran akan terbongkar, dan siapa yang pada akhirnya harus bertanggung jawab?




