Transaksi haram yang cukup menghebohkan kini terbongkar di Kementerian Keuangan. Hal ini mulai dikuliti sejak viralnya gaya hidup mewah sejumlah pejabat di Kementerian yang dipimpin Sri Mulyani tersebut.
Transaksi haram yang diduga melibatkan pejabat penting di Kemenkeu ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD membeberkan adanya aliran dana mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan. dugaan pencucian uang tersebut diklaim telah melibatkan 460 personel dengan total nominal mencapai Rp 300 triliun.
Terkait hal ini, Mahfud MD mengaku mengagumi komitmen Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membersihkan instansinya.
Ditemui di Universitas Islam Indonesia (UII) Rabu (8/3/2023), Mahfud MD membeberkan sebagian besar aliran dana janggal tersebut tercatat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai.
“Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi, terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai, itu yang hari ini,” jelas Mahfud MD.
Penemuan ini dibagikan ke Sri Mulyani, setelah Mahfud MD sebelumnya melaporkan 69 pegawai pajak dengan aliran dana hingga ratusan miliar. Tak tanggung-tanggung, temuan aliran dana janggal atau transaksi haram yang terjadi kali ini mencapai hingga lebih dari Rp 300 triliun.
“Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (hanya) ratusan miliar. Sekarang, hari ini, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun. Itu harus dilacak. Dan saya sudah sampaikan ke Ibu Sri Mulyani. PPATK juga sudah menyampaikan,” jelasnya.
Adapun nominal pergerakan uang tersebut merupakan akumulasi dari tahun 2009 hingga tahun 2023.
“Itu tahun 2009 sampai 2023, taruhlah 160 laporan lebih sejak itu. Itu tidak ada kemajuan informasinya,” jelas Mahfud MD.
Adapun sebanyak 460 personel diduga terlibat dan telah disebutkan dalam 160 laporan yang dibuat.
Menurut Mahfud MD, menumpukkan laporan tersebut bukanlah karena Sri Mulyani lantaran sudah ada sejak 2009.
Alih-alih, ia justru menyatakan kekaguman pada sang Menteri Keuangan yang berkomitmen menghapus tindak penyelewengan di dalam instansinya.
“Saya sangat format dan salut pada Bu Sri Mulyani yang begitu hebat untuk membersihkan itu sudah lama mengambil tindakan-tindakan cepat,” tandasnya.