Banjir dan longsor menerjang Provinsi Bengkulu. Bencana ini terjadi usai hujan deras yang terus mengguyur sejak Jumat (4/2) hingga Minggu (6/2).
Data terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, lima kabupaten di wilayah tersebut terdampak bencana. Meliputi Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah, Kaur dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
“Banjir dan tanah longsor melanda 11 kecamatan di lima daerah tersebut,” ujar Kepala Bidang Tanggap Darurat, BPBD Provinsi Bengkulu Khristian Hermansyah, Minggu (6/2).
Menurutnya total ada 319 unit rumah dan 1 unit PAUD terendam air. Kemudian 87 hektare (Ha) kolam terdampak, 4 Ha kolam rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 800 juta.
“Untuk bencana banjir di Kabupaten Bengkulu melanda di enam kecamatan,” katanya.
Dia merinci yakni Kecamatan Air Besi sebanyak 18 rumah terendam dan 1 PAUD. Kecamatan Ketahun 57 rumah terendam, Marga Sakti Sebelat sebanyak 10 rumah. Lalu di Kecamatan Pinang Raya sebanyak 46 rumah dan 32 Ha sawah terendam.
Kemudian di Kecamatan Lais 1 rumah terendam dan Kecamatan Batik Nau sebanyak 162 unit rumah, 4 Ha kolam terdampak, 3 ekor sapi hanyut dan 55 Ha sawah terendam.
”Kondisi terkini air masih menggenangi rumah warga yang terendam banjir. Akses jalan lintas barat (Jalinbar) Bengkulu-Sumatera Barat terputus di wilayah Batik Nau. Lalu akses menuju Desa Tanjung Genting, Kecamatan Air Besi masih terisolasi,” kata Khristian.
Bencana banjir di Kabupaten Seluma, sebagian rumah warga di Desa sukarami, Kecamatan Seluma Selatan terdampak banjir. Dampak lainnya, akses jalan Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan menuju Desa Sukarami, Kecamatan Seluma Selatan, lumpuh total.
Kemudian, banjir di Kabupaten Bengkulu Tengah melanda Kecamatan Pematang Tiga sebanyak 14 rumah. Lalu di Kecamatan Pondok Kelapa 7 unit rumah terendam.
Selanjutnya di Kabupaten Kaur, bencana banjir merendam 50 unit pemukiman penduduk di Desa Gedung Sako 1, Kecamatan Kaur Selatan dengan ketinggian air mencapai 25 cm. Terakhir, terjadi tanah longsor di Kabupaten Kepahiang.
Tepatnya, di jalan lintas Desa Karang Endah, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang. Saat ini material longsor sudah dibersihkan dan pohon tumbang sudah dievakuasi.
Status bencana di Bengkulu belum ada penetapan. Sebab bencana banjir masih cepat surut dengan sifat waktu pendek. Namun, status wilayah siaga dan jika air mulai naik status menjadi waspada.
“BPBD kabupaten terdampak bersama tim gabungan telah melakukan pemantauan ke lokasi kejadian, memberikan peringatan kepada warga untuk mengungsi sementara dan melakukan pembersihan jalan yang longsor,” pungkasnya. (Kay)