Syarat wajib berpuasa di bulan suci Ramadhan perlu Anda ketahui, karena puasa merupakan rukun Islam yang keempat. Pada bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba, puasa adalah amalan yang wajib dilakukan oleh umat Islam selama sebulan penuh.
Soal wajib berpuasa bagi umat Islam disebutkan dalam salah satu ayat Al-Quran. Ayat tersebut tertuang dalam Q.S Al-Baqarah:183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Lalu apa syarat wajib berpuasa dan sah puasa. Penting bagi Anda untuk mengetahui syarat wajib berpuasa karena sesuai namanya, syarat-syarat ini harus dipenuhi agar puasa yang Anda lakukan nantinya sah dan diberkahi Allah SWT.
Mari kita simak syarat wajib berpuasa.
Syarat Wajib
Maksud dari syarat wajib berpuasa adalah beberapa hal yang membuat seseorang wajib melaksanakan puasa. Apabila salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka seseorang tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa seperti puasa Ramadhan. Berikut beberapa syarat wajib tersebut.
1. Beragama Islam
Syarat pertama yang membuat seseorang wajib melaksanakan puasa adalah jika orang tersebut beragama Islam. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, puasa merupakan rukun Islam yang keempat.
Oleh karena itu, seseorang yang berstatus muslim, wajib untuk melaksanakan puasa. Bagi mereka yang keluar dari Islam (murtad), tidak diwajibkan untuk berpuasa dan apabila dijalankan maka menjadi tidak sah.
2. Baligh
Selanjutnya, bagi mereka yang sudah berusia baligh maka diwajibkan atasnya untuk berpuasa. Usia baligh bagi laki-laki salah satunya ditandai dengan mulai bermimpi basah. Sedangkan untuk perempuan, usia baligh salah satunya ditandai dengan mengalami menstruasi.
Tidak hanya berpuasa, orang yang sudah baligh juga diwajibkan untuk menjalani syariat Islam lainnya seperti misalnya shalat.
3. Berakal
Syarat wajib berpuasa selanjutnya adalah berakal. Maksudnya, hanya orang yang mempunyai akal saja yang diwajibkan untuk berpuasa.
Menurut para ulama, orang yang kehilangan akalnya (gila) karena sesuatu, maka termasuk ke dalam orang yang tidak berakal. Maka orang tersebut tidak diwajibkan untuk berpuasa. Begitu pula dengan seorang yang kehilangan kesadarannya, misalnya ketika sedang mabuk.
4. Mampu
Jika seorang muslim telah memenuhi syarat untuk berpuasa nmaun tidak mampu melakukannya karena beberapa alasan tertentu, maka diperbolehkan baginya. Alasan-alasan tersebut adalah jika sedang sakit, usia senja, dalam perjalanan, dan Ibu hamil dan menyusui.
Jika mereka tidak berpuasa, maka mereka wajib menggantinya pada hari-hari lain. Namun, jika tidak mampu menggantinya dengan berpuasa di hari lain, misalkan karena usia senja, maka orang tersebut diwajibkan untuk membayar fidyah.
5. Tidak sedang dalam perjalanan
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir), tidak diwajibkan untuk berpuasa. Allah SWT berfirman, “*…Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain…*” (QS. Al-Baqarah: 184).
Namun, ada syarat minimal perjalan yang ditempuh oleh seseorang sehingga baginya tidak diwajibkan puasa. [Menurut Dr. Musthofa Al-Khin, seorang ulama dan pakar ilmu ushul fikih, jarak minimal tersebut adalah 81 km](https://islam.nu.or.id/puasa/aturan-fiqih-tidak-berpuasa-bagi-musafir-97ai1).
6. Suci dari Haid dan Nifas
Seorang perempuan yang suci dari haid dan nifas maka wajib untuk berpuasa. Hal ini berdasarkan hadis dari Mu’adzah yang pernah bertanya pada Aisyah RA tentang hal tersebut.
Mu’adzah berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah, ‘Kenapa gerangan perempuan yang haid mengqadha puasa dan tidak mengqadha shalat?’”
Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah?”
Aku menjawab, “Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.”
Dia menjawab, “Kami duhulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.”
Berbeda dengan shalat, perempuan yang tidak berpuasa karena sedang haid atau nifas, diwajibkan untuk mengqadhanya.
Syarat Sah Puasa
Maksud dari syarat sah puasa adalah seseorang yang dinilai sah ibadah puasanya, adalah orang-orang yang memenuhi beberapa syarat sah berpuasa. Beberapa syarat sah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Islam
Tidak hanya puasa, ini adalah syarat sah dari semua amalan dalam agama Islam. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa”.
2. Suci dari haid dan nifas
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perempuan yang sedang dalam masa haid dan nifas tidak sah ibadah puasanya karena sedang dalam kondisi hadas akbar. Jika sudah selesai dari masa haid dan nifas maka mereka diwajibkan untuk mengganti puasanya di hari-hari lain.
3. Berakal
Bag orang-orang yang tertutup akalnya, maka puasanya tidak sah. Karena tidak ada niat dari dalam dirinya yang merupakan salah satu syarat sah puasa lain.
4. Masuk waktu
Puasa akan sah apabila dilakukan di waktu-waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu puasa akan menjadi tidak sah apabila dilakukan di hari-hari yang haram untuk berpuasa. Misalnya puasa pada saat hari raya idul fitri dan idul adha.
5. Berniat
Sebagaimana ibadah yang lain, puasa juga harus diawali dengan niat agar sah. Sebab, niat adalah pembeda antara suatu ibadah dengan ibadah lainnya. Atau ibadah dengan kebiasaan.
6. Tamyiz
Menurut para ulama, seorang anak dapat dikatakan tamyiz jika sudah dapat memahami perkataan orang lain secara umum dengan baik. Maka, jika ia melakukan ibadah dengan memenuhi syarat dan rukunnya, ibadahnya menjadi sah.
Itulah beberapa syarat wajib dan sah puasa Ramadhan yang harus Sahabat ketahui sebelum bulan Ramadhan tiba. Sahabat harus memenuhi semua syarat tersebut agak sah puasanya dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang cukup istimewa, semoga Ramadhan tahun ini membawa keberkahan bagi Anda semua, amin.