BPOM Temukan Penyebab Keracunan Siswa SD

BPOM
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang menemukan adanya mikroba atau bakteri jahat pada bakso yang menyebabkan puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 29 Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang keracunan.

Kepala BPOM Padang, Firdaus Umar menerangkan, hasil tersebut didapat setelah pihaknya memeriksa sampel bakso bakar yang menjadi penyebab keracunan di laboratorium mikrobiologi BPOM Padang selama delapan hari, sejak Selasa lalu (11/1).

Ada tiga sampel yang diperiksa, tutur Firdaus, yaitu sampel bakso, kecap dan saus yang digunakan untuk sajian bakso bakar tersebut.

Sementara, di sampel kecap dan saus pihaknya tak menemukan adanya bakteri jahat.

“Hasil uji, kita menemukan ada pertumbuhan bakteri yang berbahaya di dalam bakso, yaitu Staphylococcus Aureus dan E. Coli (Escherichia Coli),” ungkap Firdaus, Rabu (19/1).

Lebih lanjut Firdaus menjelaskan, adanya bakteri Staphylococcus Aureus itu menandakan kurang bersihnya pengolahan bakso bakar. Sementara, adanya bakteri E. Coli, diduga pengaruh air yang digunakan untuk mengolah bakso.

Sehingga, lanjut Firdaus, wajar saja menimbulkan efek samping mual, muntah hingga pusing bagi mereka yang mengonsumsi bakso bakar tersebut.

“Sampel itu juga kita sudah serahkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang untuk ditindaklanjuti, agar penjual atau pembuat baksonya dibina,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, keracunan massal pelajar SD di Gunung Sariak, Kota Padang itu terjadi pada Selasa lalu (11/1).

Para pelajar dilaporkan mengalami gejala muntah, sakit perut hingga pusing sekitar pukul 09.00 WIB. Gejala itu muncul setelah mereka mengkonsumsi bakso bakar sejak pukul 07.00 WIB.

Para pelajar yang keracuanan itu terdiri dari 30 orang, mulai dari kelas 1 hingga jelas 6 SD.

Lalu, juga ada lima warga sekitar yang turut keracunan, termasuk seorang balita dan ibu hamil. Mereka semua sempat dirawat di RSUD dr. Rasyidin Padang dan kini sudah pulih. (Kay)

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments