Dampak banjir Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar terus berlanjut. Bukan sekedar kesulitan air bersih. Sedikitnya 50 Hektare persawahan masyarakat kini mulai diserang hama.
Ketua Kelompok (Keltan) Tani Talang Jua, Parudin mengungkapkan hama serangan hama mulai terjadi sejak Rabu, 31 Maret. Serangan hama paling parah terjadi di Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan.
“Jenisnya kepinding tanah. Serangan itu bertepatan dengan mulai surutnya air,” ungkapnya menjawab Indeksnews di Painan, Jumat 2 April 2021.
Sebagian padi yang terserang kini mulai menguning. Usia padi yang terdampak rata-rata mencapai 1 bulan. Berbagai upaya penyemprotan yang dilakukan petani belum membuahkan hasil.
Bahkan, penyemprotan racun hama sudah dilakukan sebanyak 3 kali. Karena itu, dirinya berharap penyuluh pertanian cepat tanggap dengan peristiwa ini. Jika tidak, serangan hama dikhawatirkan bakal terus meluas.
Hal ini tentu akan berujung pada kerugian bagi petani. “Apalagi Tapan baru saja ditimpa musibah banjir. Tak sedikit lahan pertanian dan perkebunan yang hancur, sehingga tidak bisa digunakan sama sekali,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Nuzirwan menyampaikan dirinya telah menginstruksikan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk turung langsung ke lokasi kejadian.
Jangan sampai serangan hama meluas. Selanjutnya, PPL akan melaporkan pada Penyuluh Obat Pertanian dan Tanaman (POPT) terkait dampak serangan hama tersebut.
“Saya sudah perintahkan langsung tadi. Mudah-mudahan segera dapat kita atasi. Jangan sampai petani jadi korban,” jelas Nuzirwan.
Ia mengakui, saat ini memang tidak ada alokasi dana untuk pembelian oba-obat tanaman. Hal itu akibat dampak dari penyesuaian anggaran percepatan dan penanganan Covid-19.
Kendati demikian, pemerintah daerah bakal mengupayakan pada Brigade Pertanian Sumbar. “Jika tidak ada juga, kita akan tetap upayakan. Apapun caranya,” tegas Nuzirwan.
Seperti diketahui, banjir kembali mendera masyarakat di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan pada Minggu, 28 Maret 2021. Hingga kini, air masih menggenangi rumah warga dan sejumlah badan jalan.
Untuk Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, banjir merendam 4 nagari antara lain Nagari Talang Balarik Tapan, Nagari Limo Puruik Tapan, Nagari Kampuang Tengah Tapan dan Nagari Binjai Tapan.
Sementara di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan merendam 6 nagari antara lain Nagari Tapan, Nagari Koto Anau Tapan, Nagari Batang Arah Tapan, Nagari Tanjuang Pondok Tapan, Nagari Dusun Baru Tapan, Nagari Batang Betung Tapan.
Banjir turut menggenangi lebih dari 1.000 rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah, kantor nagari dan kantor camat. Bagi sekolah yang terdampak, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Langkisau, Helen hingga kini belum bisa dihubungi.Wartawan Indeksnews terus coba menghubungi untuk keterangan lebih lanjut. (Kay)