Indeks News – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy.
Penunjukan ini menambah panjang kiprah Jokowi di kancah global setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden pada Oktober 2024 lalu.
Jokowi mengungkapkan bahwa tawaran untuk bergabung dalam jajaran penasihat Bloomberg New Economy sudah datang sejak awal tahun.
“Ya memang pada awal Januari saya mendapatkan tawaran itu. Kemudian pada akhir Januari saya menyanggupi, setuju,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Jumat (26/9/2025).
Tak lama setelah memberikan persetujuan, Jokowi menerima sambutan langsung dari pendiri Bloomberg, Michael Bloomberg.
“Kemudian pada pertengahan Maret, saya ditelepon langsung oleh Michael Bloomberg, memberikan ucapan selamat sudah masuk ke Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy,” ungkapnya.
Fokus Bahas Tantangan Ekonomi Masa Depan
Dalam perannya, Jokowi menekankan bahwa forum ini akan menjadi wadah penting untuk membahas tantangan besar perekonomian global ke depan.
Salah satu topik yang ingin ia bawa adalah terkait intelijen ekonomi yang menurutnya akan memainkan peranan vital di era disrupsi teknologi dan persaingan global yang semakin ketat.
“Ke depan saya kira real time intelligence, future intelligence, competitive intelligence akan sangat penting sekali untuk ekonomi ke depan,” jelas Jokowi.
Selain itu, mantan Presiden RI tersebut menegaskan komitmennya untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum internasional ini.
“Utamanya kita ingin menyuarakan negara-negara berkembang. Gagasan-gagasan yang kita miliki, termasuk yang sudah dilaksanakan di ASEAN maupun negara lain, mungkin bisa juga diterapkan secara lebih luas,” bebernya.
Hadiri Forum di Singapura November Mendatang
Jokowi dijadwalkan akan menghadiri forum Bloomberg New Economy yang akan digelar pada November 2025 di Singapura. Forum tersebut menjadi ajang pertemuan strategis para pemimpin dunia, pengusaha global, dan pakar ekonomi untuk mendiskusikan isu-isu terkini mulai dari geopolitik, teknologi, hingga perubahan iklim.
“Itulah saya kira yang akan banyak nanti dibicarakan di dalam forum-forum global Bloomberg New Economy ke depan. Forum-forum yang berkaitan dengan itu tentu saja insyaallah saya hadir,” ujar Jokowi.
Dipimpin Tokoh Dunia
Berdasarkan keterangan resmi Bloomberg New Economy, jajaran Dewan Penasihat Global diumumkan pada April 2025.
Dewan ini dipimpin oleh dua tokoh besar dunia: mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo serta mantan Perdana Menteri Italia sekaligus mantan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.
Dalam keterangannya, Gina Raimondo menekankan pentingnya dialog global di tengah tantangan dunia yang semakin kompleks.
Saya merasa terhormat memimpin Dewan Penasihat Bloomberg New Economy dan mendukung misi Mike Bloomberg untuk mendorong dialog yang lebih mendalam di antara para pemimpin global.
“Di tengah dunia yang menghadapi periode ketidakpastian geopolitik, kemajuan teknologi yang pesat, dan krisis iklim yang semakin parah, menemukan titik temu dan membangun kesejahteraan global menjadi semakin penting,” ujarnya.
Peran Strategis Jokowi
Kehadiran Jokowi dalam dewan ini dipandang strategis, mengingat pengalamannya memimpin Indonesia selama dua periode dengan berbagai capaian pembangunan infrastruktur, transformasi ekonomi digital, dan kepemimpinan aktif di forum internasional seperti G20 dan ASEAN.
Dengan posisinya sebagai penasihat, Jokowi diharapkan dapat memberikan perspektif dari negara berkembang, terutama terkait inklusi ekonomi, pembangunan berkelanjutan, dan strategi menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.




