Facebook dilaporkan membuat versi Instagram untuk anak-anak berusia 13 tahun ke bawah, yang saat ini dilarang bergabung dengan aplikasi utamanya.
“Saya senang mengumumkan bahwa ke depannya, kami telah mengidentifikasi anak-anak sebagai prioritas untuk Instagram dan telah menambahkannya ke daftar prioritas H1 kami,” tulis Vishal Shah, wakil presiden produk Instagram di papan pesan internal karyawan.
Aplikasi baru ini akan diawasi oleh Adam Mosseri, kepala Instagram, dan Pavni Diwanji yang sebelumnya adalah kepala YouTube versi ramah anak dari Google, yang disebut YouTube Kids.
Mosseri mengatakan kepada BuzzFeed bahwa perusahaan tahu “semakin banyak anak” ingin menggunakan Instagram, tetapi verifikasi usia merupakan tantangan bagi perusahaan. Instagram tampaknya tidak memiliki “rencana terperinci” untuk pengembangan proyek Instagram yang berfokus pada anak-anak.
“Kami harus melakukan banyak hal di sini,” katanya, “tetapi bagian dari solusi adalah membuat versi Instagram untuk anak-anak di mana orang tua memiliki transparansi atau kontrol. Itu salah satu hal yang kami jelajahi. ”
Berita ini muncul setelah Instagram mengumumkan alat baru untuk menghentikan orang dewasa dan anak-anak berinteraksi di platform, seperti menggunakan kecerdasan buatan untuk menandai perilaku ‘mencurigakan’ di aplikasi dan mendorong remaja untuk menggunakan akun pribadi.
Instagram secara historis berjuang untuk menghentikan pelecehan seksual di platformnya, dan para pedofil semakin sering menggunakan aplikasi media sosial untuk menargetkan anak-anak, kata NSPCC pada 2019.
Laporan terbaru dari perusahaan penyimpanan pCloud juga menyebut Instagram sebagai ‘aplikasi paling invasif’, dilaporkan mengumpulkan 79 persen dari data pribadi penggunanya untuk dibagikan dengan pihak ketiga, termasuk riwayat pencarian, lokasi, kontak, dan info keuangan.
Namun, aplikasi media sosial versi ‘anak-anak’ telah berulang kali gagal melindungi anak-anak. YouTube Kids secara historis harus menonaktifkan komentar di platform untuk menghindari penggunaan pedofil, sementara klip tindakan menyakiti diri sendiri tidak diambil oleh filter perusahaan dan disisipkan ke dalam konten anak-anak.
Pada 2019, bug di platform Messenger Kids Facebook membuat anak-anak dapat bergabung dengan grup dengan orang asing, meskipun perusahaan memiliki kontrol privasi yang kuat.
Facebook mengklaim telah berkonsultasi dengan para ahli dalam mengembangkan aplikasi; Wired melaporkan bahwa perusahaan tersebut memiliki hubungan keuangan dengan banyak orang yang telah memberi nasihat.
“Semakin banyak anak-anak yang bertanya kepada orang tua mereka apakah mereka dapat bergabung dengan aplikasi yang membantu mereka tetap terhubung dengan teman-teman mereka. Saat ini tidak banyak pilihan untuk orang tua, jadi kami sedang berupaya membuat produk tambahan yang sesuai untuk anak-anak, yang dikelola oleh orang tua. Kami sedang menjajaki menghadirkan pengalaman yang dikontrol orang tua ke Instagram untuk membantu anak-anak mengikuti teman-teman mereka, menemukan hobi dan minat baru, dan banyak lagi,” kata juru bicara perusahaan Facebook.
Mengikuti perkembangan Messenger Kids, lebih dari 95 grup kesehatan anak-anak mengirim surat kepada pendiri Facebook Mark Zuckerberg memintanya untuk menghentikan produk tersebut.
“Penggunaan perangkat digital dan media sosial yang berlebihan berbahaya bagi anak-anak dan remaja, sehingga sangat mungkin aplikasi baru ini akan merusak perkembangan sehat anak-anak,” kata kelompok tersebut.
