Seekor satwa langka dan dilindungi jenis Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) muncul di area perkebunan kelapa sawit milik PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS) di Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, Rabu (14/7).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, Ade Putra mengatakan, video kemunculan satwa itu sempat terekam kamera handphone pekerja di lokasi dan beredar di media sosial.
“Satwa terlihat mengikuti kendaraan yang digunakan pekerja dari arah belakang. Kemudian tidak lama menghilang dalam semak-semak kebun kelapa sawit,” katanya, Jumat (16/7).
Ade menambahkan, BKSDA Sumbar yang mendapatkan laporan itu, menurunkan dua tim dari Resor Agam dan Resor Pasaman untuk melakukan penanganan.
“Tim BKSDA bersama manajemen perusahaan dan dibackup personel satuan Brimob melaksanakan identifikasi lapangan di lokasi kemunculan satwa,” ujarnya.
Selain itu, menurut keterangan Frenzy Marwan yang merupakan pimpinan perusahaan PT PMS, dalam sebulan ini satwa harimau sudah terlihat beberapa kali di dalam area perkebunan. Hal ini cukup mengkhawatirkan para pekerjanya.
Ade melanjutkan, menindaklanjuti laporan itu, sebanyak tiga unit camera trap (kamera jebak) dipasang untuk memantau pergerakan satwa dan mendapatkan gambaran visual satwa itu.
Hasilnya ungkap Ade, salah satu kamera trap berhasil mendapatkan gambaran visual satwa itu ketika sedang melintas.
BKSDA memutuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan dua unit kandang jebak mengingat pengusiran dan penggiringan ke dalam hutan tidak mungkin dapat dilakukan.
“Kepada pihak manajemen, tim BKSDA meminta agar pekerja tidak beraktivitas dulu di sekitar lokasi kemunculan satwa,” pintanya.
Sementara itu kata Ade, Tim BKSDA akan tetap memantau selama kandang jebak terpasang dan melaksanakan patroli pada siang dan malam hari. Hal ini agar satwa tidak sampai berinteraksi dengan manusia.(Kay)