Iklan
Iklan

Hoho Kades Bertato Kembali Viral, Dedi Mulyadi: Hatinya Lembut Seperti Rinto

- Advertisement -
Seorang Kades bertato yang sempat menjadi perbincangan hangat di tahun 2020 kini kembali viral, usai didatangi mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Sosok Kades bertato di Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, yang bernama lengkap Welas Yuni Nugroho ini sempat menjadi sorotan lantaran memiliki tato di tubuhnya.

Hoho, sapaan karibnya, merupakan salah satu kades di Banjarnegara yang memiliki tato. Bagaikan seorang gangster di film-film action atau Yakuza di Jepang, hampir 90 persen tubuh Hoho ini dipenuhi tato.

Mulai dari bagian kedua lengannya sampai di bagian dada, punggung, paha hingga betis. Hoho mengatakan dia sudah 30 kali lebih tubuhnya ditato. Terlihat tato bermotif oriental melekat di sekujur tubuhnya.

“Tato saya hampir ada di seluruh tubuh. Bisa dikatakan, 90 persen tubuh saya sudah dipenuhi tato. Yang tidak ada seperti di leher atau di wajah. Kalau dihitung sudah 30 kali lebih tubuh saya ditato, dan semuanya bermotif oriental,” ujar Hoho

Kades bertato ini rupanya juga mencuri perhatian mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dedi melalui channel YpuTubenya bahkan sudah berbincang dengan sosok Kades tersebut.

Bahkan, Kang Dedi juga memuji Kades Hoho di tengah banyak pro dan kontra tentang Kades tersebut.

“Badan penuh dengan tato tapi hati lembut seperti Rinto. Urusan kerja dan nyali sudah kayak bulldozer,” ujar anggota DPR RI tersebut.

Tato pertama di tubuh Hoho saat dia duduk di bangku SMA. Saat itu, Hoho menato gambar bunga di bagian dadanya saat berada di Bali. Dia pun mengaku keinginan bertato karena terinspirasi film-film gangster.

“Sudah sejak kecil ingin memiliki tato di tubuh. Awalnya terinspirasi dari film film gangster. Sejak saat itu, dirinya berkeinginan untuk menato tubuhnya,” ungkap Hoho.

Perjalanan Hoho menato tubuhnya pun tidak mulus. Orang tua Hoho marah saat melihat tato di dada Hoho saat SMA itu.

“Awalnya juga tidak boleh sama orang tua. Jadi saya sembunyiin. Pas sudah tahu sempat dimarahi,” ujarnya.

Kades bertato ini mengaku masih ada stigma negatif soal rajah tubuh itu. Dia mengaku tidak mempermasalahkan stigma negatif yang melekat pada pria bertato dan memilih untuk menunjukkan kinerjanya sebagai kepala desa.

“Sebenarnya tato atau tidak, bukan jadi masalah. Yang terpenting itu kinerjanya. Kalau bisa membawa kemajuan, pasti masyarakat tidak akan memandang tato itu suatu yang jelek,” jelasnya.

Usut punya usut, kades bertato di Banjarnegara tidak hanya Hoho. Kades Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara Slamet Raharjo mengungkapkan lebih dari 25 kades di Banjarnegara memiliki tato di bagian tubuhnya.

“Kalau 25 kades saya rasa lebih. Hanya ada yang sedikit ada yang banyak,” sebut Slamet yang memiliki tato di lengan tangannya ini.

Menurutnya, tato tidak ada hubungannya dengan kriminalitas, maupun terkait dengan mengambil keputusan sebagai kades. Baginya, selain seni, dia menato bagian tubuhnya untuk mengabadikan momen tak terlupakan dalam hidupnya.

“Semua tato yang ada di bagian tubuh saya itu untuk mengabadikan momen tertentu. Jadi tato itu bukan kriminal, dan tidak membatasi kita untuk tetap berbuat baik,” ujar Slamet.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA