Kejam! Ibu di Padang Ancam 2 Anak Kandung Pakai Pisau, Video Viral di Medsos!

ibu di padang
Foto: Net
Aksi dugaan kekerasan ibu mengancam dua anak kandungnya dengan pisau cutter viral video di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.

Dalam video berdurasi 26 detik ini tampak dua anak yang berdiri di pojok ruangan. Ada anak perempuan dan laki-laki.

Terlihat, anak laki-laki yang usianya lebih kecil itu menangis lebih dahulu. Kemudian orang dalam video itu mengacungkan pisau cutter mengarah ke anak perempuan tersebut sampai menangis.

Video viral usai pelaku mengirimkan rekaman tersebut kepada mantan suaminya.Video itu pun diunggah mantan suami pelaku ke media sosial.

Berdasarkan video viral tersebut pihak kepolisian dari Polsek Lubuk Begalung melakukan pelacakan. Diketahui jika peristiwa itu terjadi di daerah Batuang Taba, Kecamatan Lubeg.Saat didatangi rumah pelaku sudah dalam kondisi kosong. Diduga pelaku sudah kabur dengan membawa kedua orang anaknya tersebut.

Polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap orang tua pelaku yang berlokasi di kawasan Purus Kecamatan Padang Barat dan mantan suami pelaku sebagai saksi.

Dari keterangan saksi, diketahui pelaku berinisial SO (24) tahun sengaja merekam video penganiayaan kepada anaknya tersebut dan dikirim kepada mantan suaminya. Tujuannya agar mantan suaminya itu memberikan perhatian dan nafkah kepada kedua anaknya. Namun niatnya tersebut berujung viral.

“Pelaku ini tujuannya itu supaya ada perhatian dari mantan suaminya. Setelah diambil video itu pelaku kirim ke mantan suaminya. Tapi oleh mantan suami itu malah diupload hingga viral,” terang Kapolsek Padang Barat, Kompol Gusdi, Jumat (28/4).

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian keberadaan pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Pelaku sampai saat ini masih kami cari. Katanya dia sering pindah-pindah,” tutupnya. (kay)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.