Brand fesyen asal Spanyol, Balenciaga menjadi perbincangan setelah iklan untuk kampanye terbaru mereka. Iklan itu melibatkan anak-anak dan diduga menglorifikasi kekerasan terhadap anak.
Hal ini Balenciaga dikecam oleh publik termasuk berbagai selebrita. Mereka menyuarakan rasa kecewa terhadap brand yang berdiri sejak tahun 1919 tersebut.
Kontroversi Iklan
Balenciaga menjadi kontroversi setelah dua iklan terbaru ditampilkan dalam media sosial mereka. Iklan pertama adalah kampanye untuk koleksi hadiah desainer yang memperlihatkan anak-anak berpose dengan dompet teddy bear.
Sekilas gambar itu terlihat biasa saja hingga dompet teddy bear yang dipegang oleh model anak-anak itu mengenakan aksesoris BDSM.
Iklan kedua adalah kampanye musim semi Balenciaga 2023 yang menggunakan hasil print keputusan Mahkamah Agung atas kasus pornografi anak.
Dikecam Selebriti
Beberapa artis mengecam kampanye iklan yang dirilis Balenciaga. Pada Senin, 28 November, Kim Kardashian buka suara dan membuat utas mengenai brand yang menjadi kontroversi tersebut.
“Saya diam bukan karena saya tidak merasa terganggu dengan kampanye itu tapi saya ingin kesempatan untuk bicara dengan tim mereka. Sebagai ibu dari empat orang anak, saya merasa kecewa dengan gambar tersebut. Keamanan anak harus diprioritaskan,” tulis Kim Kardashian, melansir dari VOI.
“Untuk masa depan saya dengan Balenciaga, saya sedang mengevaluasi hubungan saya dengan brand. Saya ingin lihat bagaimana mereka melindungi anak-anak,” lanjutnya.
Aktris Julia Fox dan Bella Hadid juga menyuarakan kekesalan mereka terhadap brand ini.
Brand Angkat Suara
Desainer Balenciaga merilis pernyataan berisi, “Kami menolak kekerasan anak, ini tidak pernah menjadi niat dalam narasi kami.”
Gabriele Galimberti yang menjadi fotografer untuk kampanye ini turut berkata, “Saya bukan di posisi yang bisa berkomentar untuk Balenciaga tapi saya tidak punya hubungan dengan produk, model, bahkan kombinasi keduanya.”
Pihak brand ini juga merilis permintaan maaf terkait iklan sekaligus menuntut agensi yang terlibat dengan kampanye kekerasan anak. Selain itu mereka menyebut properti yang digunakan dalam iklan merupakan dokumen palsu.
“Tas teddy bear dan koleksi kami tidak seharusnya ditampilkan bersama anak,” jelas mereka pada hari yang sama.
“Properti hasil sidang MA itu adalah dokumen palsu. Ternyata dokumen itu adalah kertas legal yang asli dari syuting sebuah serial,” lanjutnya.
“Kami ingin belajar dari kesalahan dan mencari cara agar kami bisa berkontribusi. Brand ini meminta maaf secara tulus,” katanya.