Iklan
Iklan

Iwan Budianto Sebagai Dirut Arema FC Harus Bertanggungjawab Terhadap Kasus Kanjuruhan

- Advertisement -
Direktur Utama Arema FC Iwan Budianto disebut sebagai tokoh yang paling bertanggung jawab pada Tragedi Kanjuruhan.

Pernyataan itu disampaikan Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali terkait dengan pemanggilan Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana oleh pihak kepolisian pada Kamis (27/10/2022).

“Kalau korporasi yang bertanggung jawab direktur utama seperti halnya PT LIB. Ini ada di Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 soal tata cara pidana korporasi,” ujar Akmal Marhali, Jumat (28/10/2022).

Akmal juga menjelaskan bahwa di level korporasi yang bertanggung jawab adalah Iwan Budianto sebagai direktur utama, termasuk juga direktur operasional, dan juga direktur umum yang bisa dijerat karena mereka mengoperasional sesuai dengan jabatannya.

“PSSI termasuk korporasi maka tanggung jawabnya pada ketua,” ujarnya.

Dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.

Diharapkan pula bahwa Gilang Widya Pramana atau lebih dikenal sebagai Juragan99 hanya dimintai keterangannya saja untuk menjerat Iwan Budianto.

“Karena IB posisinya sebagai direktur utama. Presiden itu tidak ada di struktur operasional korporasi. Posisinya komisaris. Sebagai saksi, sangat lemah kalau jadi tersangka,” katanya menegaskan.

Adapun komposisi pemegang saham Arema FC yang berjuluk Singo Edan terdapat dalam akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia per 10 Mei 2022 yang tercatat di Ditjen AHU Kemenkumham.

Dalam akta perusahaan itu disebutkan bahwa Iwan Budianto menjabat sebagai direktur utama dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 3.750 lembar saham atau senilai Rp Rp3,75 milar atau sebesar 75 persen saham.

Berikutnya ada nama PT Rans Entertainment Indonesia. Perusahaan milik Raffi Ahmad itu menguasai 500 lembar saham senilai Rp 500 juta atau 10 persen saham.

Sementara itu, PT Juragan Sembilan Sembilan Corp, yakni perusahaan milik Gilang Widya Pramana yang di Arema FC berposisi sebagai presiden klub menguasai 750 lembar saham atau senilai Rp750 juta atau sebesar 15 persen saham.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA