Keberhasilan pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi peran strategis para guru. Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, kompetensi guru harus terus ditingkatkan.
Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Guru memiliki beban tugas yang sangat berat, tidak hanya bertanggung jawab kepada para anak didiknya, tapi juga pada negara. Guru bahkan memiliki peran sentral dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Apalagi dimasa Pandemi covid-19 saat ini, guru dituntut untuk ber inovasi.
Kepala Bidang PK PLK Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan Sulsel, Dr. H. Basri S.Pd, M.Pd menuturkan bahwa ada empat pilar kompetensi guru yang wajib diketahui tenaga pendidik. Yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan kompetensi sosial.
“Diantara empat kompetensi ini, dimasa Pandemi yang masih berlangsung saat ini ada dua kompetensi yang harus dimiliki guru, yakni kompetensi sosial dan kepribadian,” bebernya.
Kedua kompetensi tersebut lanjut mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel ini, bahwa kompetensi sosial dan kepribadian sangat perlu dimiliki guru dimasa Pandemi saat ini.
“Sekarang di era pandemi ini, ada dua kompetensi yang wajib dijalankan, sosial dan kepribadian. Contoh sebelum Pandemi kita ada absensi, setiap hari dicek jika ada siswa tidak hadir. Tapi di era Pandemi ada tidak data kita bahwa semua siswa ikut pembelajaran?, olehnya itu guru perlu inovasi dan mengembangkan kompetensi sosial dan kepribadian,” jelasnya.
Menurutnya, kompetensi profesional sudah dipastikan guru memiliki kompetensi itu, tetapi kompetensi kepribadian dan sosial belum tentu dimiliki semua guru. Sementara di era pandemi saat ini dua kompetensi ini sangat dibutuhkan.
Salah satu contoh kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial dan hukum.
Kepribadian positif kata dia wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.
“Jika guru memiliki kompetensi kepribadian ini, Guru memastikan siswa ikut pembelajaran, misalnya mendatangi rumah siswanya, membangun komunikasi dengan orang tua agar tetap mengawasi anaknya dan memastikan anaknya ikut pembelajaran daring,” katanya.
Sementara kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.
“Jadi di era pandemi ini guru betul-betul dipaksa melakukan inovasi, tidak boleh tidak,” tegasnya.
Dr. H. Basri S.Pd, M.Pd juga mengungkapkan, saat dirinya menjabat Plt Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel berbagai inovasi dan terobosan dia lakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran di Sulsel. Bahkan inovasi yang dia ciptakan digunakan di dunia pendidikan di tingkat nasional, yakni aplikasi Baruga Sikolah (pembelajaran daring).
“Di era saya dulu bekerjasama TVRI, RRI dan terobosan Baruga sikolah didalamnya siswa berinteraksi dengan sesama siswa, guru lintas kabupaten provinsi dan ini sebelum ada kuota gratis, saya sudah jalan dalam bentuk Baruga sikolah dan dilakukan dibeberapa kabupaten seperti takalar, Gowa dan Makassar,” akunya.
Hingga saat ini kata dia, Baruga Sikolah banyak digunakan sekolah diluar Sulsel, selain mudah diakses oleh siswa, aplikasi tersebut juga tidak berbayar.