Pada Senin (19/12) hari ini, Nikita Mirzani kembali menjalani sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Dito Mahendra di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten. Akan tetapi, pada sidang kali ini, Dito kembali mangkir.
Namun pada sidang kali ini, Nikita Mirzani diketahui sempat cekcok. Adapun hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatan dirinya. Ia menerangkan bahwa pihaknya telah meminta untuk berobat saat di rumah tahanan (rutan) Serang. Akan tetapi, Nikita Mirzani mengaku merasa dipersulit untuk memenuhi kebutuhannya itu.
Nikita Mirzani pun tampak kesal lantaran merasa kesehatannya terancam. Tak cuma itu, ia pun khawatir dengan kondisi anaknya bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan kepadanya. “Masa harus nunggu saya mati dulu? Saya ini ibu dari tiga anak, nanti siapa yang merawat anak-anak saya,” ungkap Nikita Mirzani di persidangan.
Alhasil, majelis hakim pun meminta agar petugas memperhatikan kesehatan Nikita Mirzani. Mendengar hal tersebut, petugas pun mengiyakan instruksi dari majelis hakim.
Di sisi lain, ada yang berbeda pada persidangan kali ini, Nikita yang biasanya selalu menghampiri awak media dan memberikan pesannya setelah sidang, hal ini tidak dilakukannya pada Senin (19/12). Berdasarkan informasi yang didapatkan, setelah sidang ditutup, Nikita tampak membeku untuk beberapa detik.
Nikita tampak masih duduk di kursi tempatnya. Hingga akhirnya beberapa petugas kepolisian dan PN Serang menghampiri ibu tiga anak itu. Setelah didatangi oleh petugas, ia kemudian terlihat beranjak dari tempat duduknya.
Alih-alih menghampiri awak media, Nikita tampak membanting microphone yang ada di hadapannya saat sidang. Kemudian ia menghampiri meja majelis hakim dan terlihat mengambil berkas berwarna hijau yang diketahui merupakan hasil pemeriksaan kesehatan dirinya yang diperlihatkan saat sidang kepada majelis hakim.
Tak banyak bicara, setelah mengambil berkas tersebut, Nikita terlihat melemparkan berkas tersebut ke meja kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid. Muka Nikita pun tampak kesal saat mengambil berkas tersebut dan melemparkannya.
