Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan), Prof. DR. IR. H.M. Nurdin Abdullah M.Agr mengungkapkan sebuah kisah. Kenapa stroberi bisa ada di Bantaeng dan bahkan menjadi favorit wisatawan lokal dan luar daerah hingga saat ini?
Selasa, 02 Februari 2021. Gubernur Nurdin Abdullah berkunjung ke Kabupaten paling kecil wilayahnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten itu bernama Bantaeng.
Disela kunjungannya ke Kabupaten Bantaeng, Gubernur Nurdin Abdullah menyempatkan diri berkunjung ke salah satu Desa di Bantaeng dan mencicipi stroberi hasil kebun milik salah satu petani.
“Stroberi kita ini di Bantaeng manis dan besar-besar, beda yang lain, agak kecil dan biasanya kecut”, ungkapnya ketika mencicipi buah stroberi milik petani di Desa Bonto Tallasa.
Digambarkan, di masa kepemimpinannya sebagai Bupati Bantaeng sekitar 12 tahun yang silam. Dirinya mengulik potensi alam daerah ini dengan mengedukasi petani untuk bisa menanam buah stroberi di kebun mereka.
Sebagai inisiator, N.A sapaan Nurdin Abdullah ini mengirim beberapa petani Bantaeng untuk belajar ke Pulau Jawa. Tepatnya di Malang, Jawa Timur dan Ciwidey di Jawa Barat.
“Waktu itu kita kirim beberapa petani Bantaeng untuk studi banding. Belajar ke kebun apel di Malang, juga ke Ciwidey di Jawa Barat belajar stroberi”, ungkapnya sembari merasakan stroberi di Kebun Stroberi Agrowisata yang ada di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan UluEre pada Selasa pagi jelang siang, 02 Februari 2021.
Ada perbedaan mencolok kata N.A dibanding stroberi yang ada didaerah lainnya di Indonesia. Demikian halnya apel yang juga ditanam di kecamatan yang sama di Bantaeng.
Pasca belajar dari Pulau Jawa, Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng di periode pertamanya (2008-2013) mendatangkan Konsultan dari Jepang. Sekaligus membawa bibit khas dari Negara Sakura itu yang membuat stroberi dan apel asal Bantaeng itu berbeda dari sisi rasa dan ukuran pada khususnya.
Alasan lain yang di ungkapkan oleh Nurdin Abdullah adalah karena Kabupaten Bantaeng memiliki struktur tanah yang cocok ditanami komoditas tersebut. Kondisi geografis turut menunjang, Bantaeng terbagi ke dalam 3 klaster yakni pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi.
“Stroberi ini cocok didataran tinggi. Jadi sudah lama ini kita kembangkan, Alhamdulillah terbantu bibit dari Jepang dan juga bentang alam Bantaeng yang luar biasa, ada 3 dimensi, jadi memang beda”, kata Gubernur SulSel yang kerap disapa N.A ini.
Nurdin Abdullah adalah salah satu alumni dari Universitas di negeri Sakura itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Bantaeng saat ini dapat terus mendorong pengembangan stroberi.
“Pemerintah Bantaeng mesti hadir menyokong masyarakat khususnya petani melalui penyediaan sentra pembudidayaan”, ujar N.A dihadapan awak media.
“Awalnya, Pemerintah yang lakukan pengembangan. Sekarang masyarakat, Pemerintah hadirkan sentra pembudidayaan, tapi dikelola masyarakat”, imbuhnya.
Selain di Desa Bonto Tallasa dan juga di Desa Bonto Lojong yang jadi cikal bakal pengembangan kedua komoditas itu, N.A berharap agar Bupati Bantaeng, Ilham Azikin bisa mengembangkan di desa lainnya.
DR. H. Ilham Azikin M.Si sebagai Bupati Bantaeng nampak turut hadir bersama sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng mendampingi Gubernur Sulsel dalam kunjungannya ke salah satu Desa di Kabupaten Bantaeng.
Pada kesempatan yang sama, H. Basing selaku Kepala Desa Bonto Tallasa memaparkan bahwa wilayah itu berada di ketinggian 600 Mdpl. Sangat cocok sebagai lokasi pengembangan stroberi.
“600 Meter ketinggian disini dari permukaan laut. Pengembangan stroberi bisa tumbuh subur disini”, jelas H. Basing.
Potensi itu bagi dia, sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena diyakini mampu menunjang perekonomian. Pada tatanan kelembagaan Pemerintahan, diharapkannya akan mengharumkan nama desa utamanya pada sektor pertanian dan pariwisata.
Nurdin Abdullah Petik Stroberi Hasil Budidaya Warga di Desa Bonto Tallasa.
Kebun Stroberi Agrowisata yang berada disebuah lahan seluas 2 hektar di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng menjadi lokasi kunjungan perdana Prof. DR. IR. H.M. Nurdin Abdullah M.Agr selaku Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan).
Masuk ke kebun itu, pengunjung disajikan dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan udara yang sejuk. Pengunjung pun dapat dengan bebas memetik hasil panennya.
Tempat tersebut menghasilkan buah stroberi berukuran besar yang segar dan manis serta merupakan pengembangan dari lokasi awal di Kampung Muntea, Desa Bonto Lojong.
Pada periode pertama kepemimpinan Nurdin Abdullah saat menjabat sebagai Bupati Bantaeng, stroberi ini menjadi primadona. Betapa tidak, komoditi ini sebelumnya hanya bisa tumbuh di Pulau Jawa.
Untuk Kebun Stroberi Agrowisata di Desa Bonto Tallasa ini, tak hanya memetik, pengunjung juga disediakan fasilitas gazebo dan spot foto yang instagramable. Dilengkapi berbagai atribut berwarna warni, misalnya payung dan kincir angin kecil.
Gubernur SulSel, Nurdin Abdullah tak menyia-nyiakan kesempatan memetik dan memanen stroberi yang diketahui tanaman itu ditanam sekitar 6 bulan lalu.
“Saya gembira sekali, ternyata masyarakat sekarang sudah mengembangkan stroberi yang Saya dulu bawa dari Jepang”, tutur Gubernur yang akrab disapa N.A ini.
Pemerintah Kabupaten Bantaeng saat ini kata N.A patut diapresiasi. Karena tetap mengembangkan komoditas stroberi ini hingga dijadikan beragam produk makanan ataupun minuman.
“Alhamdulillah Saya mengapresiasi Pemerintah Daerah Bantaeng, terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan berbagai komoditas termasuk stroberi. Tugas kita sekarang, bagaimana promosi agar lebih banyak pengunjung”, ungkap Nurdin Abdullah dihadapan pewarta.
“Apalagi stroberi ini tidak ada batasan musim berbuah, sehingga semak cemara atau pohon stroberi dapat dipanen secara bergantian. Tiap pohon di kebun itu bisa menghasilkan 30 buah selama kurun waktu tanam 1,5 bulan”, sambungnya.
Nurdin Abdullah juga mengapresiasi Pemkab Bantaeng mendorong ekonomi kerakyatan. Pandemi COVID-19 disikapi dengan hadirnya peluang usaha melalui pertanian stroberi serta kemunculan destinasi wisata dari kebun yang dimaksud.
“Saudara-saudara kita banyak dirumahkan dan di-PHK. Ini peluang sangat bagus untuk kita kembali ke desa, mendorong ekonomi desa”, pungkasnya.
Bupati Bantaeng, DR. H. Ilham Azikin M.Si membalas mengapresiasi Gubernur SulSel, Prof. DR. IR. H.M. Nurdin Abdullah M.Agr. Stroberi yang diprakarsai mantan Bupati Bantaeng 2 periode itu dapat hadir, tumbuh dan berkembang hingga memajukan perekonomian masyarakat.
“Pasaran buah stroberi kita ini sudah sampai di Makassar, baik itu di cafe dan warkop yang membuat jus stroberi”, ungkap Ilham Azikin.
Pemilik Kebun Stroberi Agrowisata, Syamsir juga mengatakan bahwa hasil kebunnya telah dijual hingga ke luar Bantaeng. Termasuk dikonsumsi warga masyarakat di Desa Bonto Tallasa dan desa lainnya di Bantaeng.