Kasus pembobolan kotak amal mesjid kembali terjadi di wilayah hukum polres Bukittinggi. Peristiwa pengasakkan itu terjadi di dua lokasi yang berbeda pada kamis (13/1) dini hari dengan kerugian mencapai Rp 11 juta.
Kedua lokasi kotak amal yang dibobol itu adalah di Mesjid Nurul Haq di Kampung Cina dan satu lagi di Mesjid di Jalan Pemuda Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Informasi yang diperoleh peristiwa pembobolan kotak amal di Mesjid Nurul Haq itu pertama kali diketahui oleh garin mesjid yang akan melaksanakan azan subuh sekitar pukul 04.30 WIB.
“Saat itu garin mesjid akan melaksanakan azan subuh, dan ia terkejut ketika kotak amal masjid sudah dibobol,” ungkap Bhabinkamtibmas Kelurahan Benteng Pasar Atas, Aipda Rahmat di Bukittinggi, Kamis (13/1).
Kotak amal yang dibongkar ini berjumlah tiga kotak yang sengaja diletakkan di barisan lantai masjid dengan kegunaan berbeda-beda.
“Ada Kotak Tahfiz yang berisi sekitar Rp 3 juta, kemudian Kotak Baznas sekitar Rp 2 juta serta Kota Maal dan Zakat berisi Rp 6 juta,” kata Aipda Rahmat.
Ia mengatakan maling itu melakukan aksinya sekitar pukul 03.00 WIB dengan masuk ke dalam mesjid melalui jendela yang lebih dulu dirusak.
“Ada dua terali besi yang dipatahkan oleh pelaku, dari situ ia masuk ke dalam mesjid dan merusak secara paksa seluruh kotak amal,” ujar dia.
Rekaman kamera pengintai di dalam mesjid belum sepenuhnya bisa dilihat karena ada permasalahan teknis.
“Nanti akan dicoba kembali diperiksa agar memudahkan menangkap pelaku, aksi maling kotak amal ini meresahkan warga khususnya jamaah,” kata Aipda Rahmat.
Ia menambahkan harapannya agar masyarakat khususnya pengurus mesjid untuk selalu waspada dan melakukan langkah antisipasi sejak awal agar kasus pembobolan kotak amal di dalam masjid tidak terulang lagi.
“Khususnya dalam teknis rekaman kamera pengintai atau CCTV agar selalu diperiksa agar memudahkan pencarian pelaku, pencurian uang kotak amal ini merugikan semua apalagi jamaah yang sudah menyumbangkan uangnya,” tutupnya. (Kay)