Setelah dibuka sejak 16 Mei 2021, kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pulau Cingkuang, Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penjualan tiket penyebrangan dari dermaga yang terletak di kawasan wisata Pantai Carocok Painan, menuju kawasan Pulau Cingkuak dan Batu Karata yang ada dikawasan pulau.
Akan tetapi pada tahun ini, pasca kawasan objek wisata sempat ditutup pada libur lebaran, tiket yang terjual perhari untuk penyebrangan ke pulau hanya tembus sekitar 2000 tiket perhari.
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu cukup jauh berkurang tingkat kunjungan wisatawan. Apalagi, kemarin sempat ditutup selama satu minggu, “kata Petugas Tiket Kapal Penyebrangan di Pantai Carocok Painan, Jumat (21/5/2021).
Ia menerangkan, rata-rata perhari sejak dibukanya kembali objek wisata di Pesisir Selatan, jumlah tiket yang terjual paling banyak hanya mencapai 2000 lembar.
“Hanya 2000 lembar paling banyak terjual. Itu, paling banyak terjual pada hari Rabu kemarin. Kalau, sekarang baru mendekati 1000 lembar. Begitupun, kemarin pada hari Kamis,” terangnya.
Ia menambahkan, kalau dibandingkan tahun lalu tiket yang terjual perharinya mencapai 5000 lembar. Itu tidak termasuk Sabtu dan Minggu.
“Kalau hari Sabtu dan Minggu pasca lebaran ini mencapai 8000 lembar. Tapi, kalau sekarang sangat jauh menurun. Bisa jadi disebabkan karena sempat ditutup dan adanya larangan mudik, ditambah tidak adanya kunjungan wisatawan luar daerah karena larangan masuk antar provinsi, “ujarnya.
Kemudian disampaikannya, untuk harga tiket penyebrangan ke Pulau Cingkuak di kawasan wisata Pantai Carocok Painan, berharga Rp20.000 per orang untuk penyebrangan pulang pergi (PP).
“Kalau anak-anak di bawah 5 tahun tidak membayar. Dan harga tiket tersebut sama sesuai aturan pemerintah sejak tahun 2018 lalu,” ujarnya lagi.
Jika ditotalkan, lanjut Hadisti sejak dibuka pada Senin 16 Mei 2021 lalu sampai sekarang, jumlah wisatawan yang melakukan penyebrangan ke Pulau Cingkuak baru menembus angka 8.000 orang.
“Itu dihitung dari jumlah tiket yang terjual sampai hari ini. Karena, besok libur Weekend bisa jadi besok bertambah diangka 10.000 orang kunjungan,” ucapnya.
Lanjutnya lagi, selain wajib membayar tiket untuk menyebrang ke Pulau. Wisatawan wajib mematuhi prokes kesehatan atau protokoler Covid-19.
“Karena masih pandemi. Jadi wisatawan wajib menggunakan masker, jika tidak ada tidak boleh menyebrang,” pungkasnya.
Sementara itu, pemilik jasa angkutan penyebrangan atau pengemudi Boat Pendi, mengatakan, dengan turunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Cingkuak omset yang didapat dari jasa penyebrangan juga ikut turun.
“Sangat merugikan kita kalau tingkat kunjungan wisatawan turun. Karena, pendapatan kita berdasarkan jumlah penjualan tiket,” kata dia.
Selain itu, disampaikannya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada ia para pemilik jasa penyebrangan. Tapi juga berdampak bagi masyarakat yang berjualan dikawasan pulau dan jasa permainan seperti banana boat.
“Banyak yang mengeluhkan kondisi ini. Tapi mau gimana lagi. Karena kondisinya sedang pandemi ekonomi masyarakat merosot ditambah dengan pembatasan orang luar daerah masuk ke Sumbar. Dengan demikian, tingkat kunjungan wisatawan sangat jauh berkurang,” tutupnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan, menutup seluruh kawasan objek wisata yang ada di daerah tersebut, mulai Rabu 12 Mei sampai dengan 16 Mei 2021.
Hal itu mengingat, Kabupaten Pesisir Selatan masuk dalam kategori zona oranye, dan keputusan itu merujuk berdasarkan dengan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 08/Ed/GSB-2021 tertanggal 6 Mei 2021.
Dimana dalam surat itu disampaikan, bahwa setiap Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat (Sumbar) yang masuk dalam kategori zona oranye dan merah. Maka wajib menutup kawasan objek wisata dan tidak melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri di lapangan, Musholla dan Mesjid.(Kay)