Lihat Bunga Bangkai, 8 Pelajar Terjebak Arus Sungai

Bunga Rafflesia,Pelajar,Terjebak Arus
Sebanyak delapan orang pelajar di Panorama Baru, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terjebak arus sungai di kawasan Ngarai Sianok, Sabtu (8/1) malam.

Warga setempat dibantu tim gabungan diturunkan untuk upaya evakuasi. Hingga Minggu (9/1) dini hari proses evakuasi masih dilakukan. Petugas harus memutar menyusuri beberapa kilometer sisi sungai, lalu membawa korban naik menyusuri sisi tebing ngarai.

Ketua RW 01 Panorama, Eko Febriyan, mengatakan, kejadian berawal saat rombongan pelajar warga setempat berjumlah 21 orang turun ke Ngarai untuk mandi-mandi di sungai Patamuan, Ngarai Sianok, Panorama Baru, sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu siang.

Usai mandi-mandi sekitar pukul 14.30 WIB, 13 orang di antaranya naik kembali ke kampung, sementara delapan orang lainnya pergi melihat bunga bangkai atau rafflesia yang ada di sekitar bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

“Saat mereka di lokasi bunga rafflesia itu lah hujan turun di sekitar lokasi. Ketika hujan reda mereka turun lagi ke sungai mau balik pulang, tapi air sungai besar dan deras sehingga mereka tidak bisa menyeberang dan terjebak di sana hingga gelap,” terang Eko Febriyan, Minggu (9/1/2022).

Sekitar pukul 19.30 WIB, Agung (16) tahun, salah seorang dari rombongan yang terjebak menghubungi Dinul Ajizah di kampung, untuk memberitahu mereka tidak bisa kembali ke kampung karena tidak bisa melintasi sungai yang arusnya membesar.

Warga yang mendapat informasi sekitar pukul 20.00 WIB turun ke lokasi dan menemukan kedelapan korban sedang berada di kawasan sungai Patamuan.

Upaya evakuasi oleh warga melewati beberapa titik longsoran tebing yang menutupi jalan. Evakuasi dilanjutkan dengan menyusuri sisi tebing ngarai, namun, jalan menuju lokasi yang cukup licin dan terjal serta tidak memiliki peralatan yang cukup, membuat warga akhirnya menghubungi RW untuk meminta pertolongan evakuasi PMI.

Tim gabungan yang turun ke lokasi, sekitar pukul 23.30 WIB, berhasil menemukan korban bersama warga di sungai Patamuan Ngarai Sianok. Evakuasi berhasil dilakukan setelah 6 jam naik ke permukaan dengan menyusuri sisi tebing Ngarai Lumpuah Panorama Baru.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, yang ikut memantau proses evakuasi, menerangkan, kedelapan korban berhasil dievakuasi pukul 02.30 WIB, Minggu (9/1) dini hari.

“Seluruh korban yang merupakan pelajar, anak-anak warga setempat berhasil dievakuasi, seorang diantaranya atas nama Zaki (15) tahun, kondisinya lemas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bukittinggi untuk ditangani medis,” tutur Erman Safar.

Menurut Erman Safar, para korban dan warga sekitar kerap turun ke dasar ngarai untuk mandi-mandi atau sekedar tracking. Namun, baru kali ini ada warga yang terjebak arus sungai karena hujan yang cukup deras mengguyur kawasan Koto Tuo dan kawasan gunung Singgalang. (Kay)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.